SURABAYA, ArekMEMO.com- Sederet tokoh mendaftar Bakal Calon Wali Kota Surabaya. Menariknya, ada dua nama perempuan. Pertama, Dyah Katarina, istri mantan Wali Kota Bambang DH, dan satunya lagi Hj Sri Setyo Pertiwi alias Ning Tiwi.
Ning Tiwi bukan orang baru bagi masyarakat Surabaya. Banyak kiprah telah dilakukan. Baik sebagai pengusaha, aktif di organisasi perempuan, dan sejumlah aktivitas LSM yang semuanya melayani masyakarat.
Hj Sri Setyo Pertiwi, saat ditanya kenapa mencalonkan diri melalui PDIP? Mantan Caleg PPP ini menegaskan bahwa ideologi partai yang cocok dan perjuangan partai untuk mempertahankan Pancasila dan NKRI.
“Di sana kan ada ruh Soekarno, bapak saya dan saya sendiri ngefans dan mengagumi Pak Karno, Presiden I RI,” akunya.
Sejauh mana optimisme bisa berkomunikasi dengan PAC PDIP, program apa yang saudara tawarkan?
Jawab Ning Tiwi, dia sangat percaya pendidikan orangtuanya bisa jadi bekal dalam melayani masyarakat Surabaya ke depan.
“Saya kecil dan besar di Surabaya. Sejak kecil saya dibimbing oleh orang tua untuk senantiasa bermanfaat bagi lingkungan dimana saya berada. Karena hal itu merupakan kewajiban sebagai manusia. Khoirunnas anfa’uhum linnas,” jelasnya.
Kenapa melalui jalur PDIP? Maka dari itu sebagai insan politik dia berkeinginan mengabdi kepada masyarakat Surabaya melalui jalur politik.
Kenapa PDIP? Karena PDIP merupakan partai dengan perolehan kursi terbesar yakni suara 407 ribu atau (28%), setara dengan 15 kursi DPRD Kota Surabaya.
“Jadi, menjadi logis jika saya mendaftar melalui PDIP,” tegasnya.
Bagaimana dengan PPP yang ditinggalkan? “Sejauh ini komunikasi saya dengan tokoh PPP baik baik saja. Jika kemudian ada yang kurang berkenan dengan pencalonan saya melalui PDIP maka itu hal wajar dalam politik. Tapi sejauh ini saya berkomunikasi baik dengah teman di PPP. So Far So Good,” tukasnya lagi.
Bagaimana jika anda ditempatkan jadi Bakal Calon Wakil Walikota oleh PDIP? Dia mengaku pasrah. “Saya daftar di PDIP sebagai Calon Walikota. Namun jika Partai merekom saya untuk menjadi calon Wawali, saya juga siap. Saya manut apa yang jadi perintah dan keputusan partai. Sudah menjadi kewajiban bagi kader partai untuk menjalankan amanah Partai. Talk Less Do More,” sergahnya kemudian.
Hj Sri Pertiwi sejauh ini merasakan bahwa komunikasi dengan PDIP baik dan dia optimis mendapat rekom DPP PDIP.
Kenapa yaqin? Jawabnya, karena gagasan yang ditawarkan dalam membangun Surabaya seperti yang tertuang dalam program kerjanya untuk menjaga kontinuitas pembangunan di Surabaya saat ini (Bu Risma). Apa yang sudah menjadi prestasi akan ditingkatkan, dan hal yang belum baik akan dioptimalkan.
“Berbekal visi misi dan program tersebut. Saya optimis partai akan merekom saya,” pungkas Ning Tiwi usai ikut Fit and Proper Test di DPD PDIP Jatim kemarin. (kim/bond)