JAKARTA, arekMEMO.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban penumpang dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 resmi dihentikan.
“Hari ini adalah hari terakhir perpanjangan (operasi) Basarnas, dengan berbagai pertimbangan kita menutup operasi SAR hari ini,” kata Menhub dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Menhub menjelaskan, Basarnas sudah melakukan operasi selama tujuh hari dan sudah memperpanjang 2 x 3 hari dan sudah ditemukan sebanyak 324 kantong jenazah.
Budi menambahkan, PT Jasa Raharja sudah memberikan santunan kepada 39 ahli waris dan Sriwijaya memberikannya kepada satu ahli waris. “Saya dengar juga sudah ada tambahan ahli waris, paling tidak lima orang yang akan segera disampaikan,” katanya.
Menhub mengucapkan terima kasih atas kerja keras tim gabungan pencarian dan penyelamatan, yang terdiri atas Kemenhub, Basarnas, TNI, Polri, KNKT dan relawan.
Meskipun pencarian dihentikan, ia memastikan tetap melakukan upaya-upaya seperti mengalihkan operasi kepada KNKT dengan KNKT sudah mendapat kesepakatan dari KSAL, TNI, dan Polri untuk melakukan operasi lanjutan di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.
“Tentu, terkait upaya menemukan CVR, dimana Presiden juga mengharapkan itu ketemu, sehingga analisis yang dilakukan oleh KNKT akan paripurna,” katanya.
Untuk menghormati para korban, Menhub mengatakan, pada Jumat (22/1/2021) pukul 06.00 WIB dengan kapal KRI Semarang dan sekitar perwakilan 50 keluarga korban menuju sekitar Pulau Lancang untuk melakukan tabur bunga.
“Untuk itu, pemerintah menyampaikan duka cita yang mendalam dan berdoa agar para korban dapat tempat di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Menhub Budi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh pada Sabtu (9/1/2021) di laut sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Pesawat Boeing 737-500 teregistrasi PK-CLC itu diawaki enam awak. Rincian penumpangnya adalah 40 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, dan enam awak. (ant/mus/kar/bon)