PONOROGO, arekMEMO.com – Penerapan protokol kesehatan di Pondok Pesantren juga menjadi perhatian khusus Senator asal Jawa Timur AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Bagi LaNyalla, protokol Kesehatan di Ponpes sangat penting, karena proses belajar mengajar dilakukan tatap muka.
Dalam kunjungannya di Ponpes Al Iman, Ponorogo, LaNyalla melihat secara langsung proses belajar mengajar dan aktifitas santri di dalam pondok. Menurutnya, penerapan protokol kesehatan di Ponpes Al-Iman sudah sangat bagus. Semua santri putri terlihat telah menggunakan masker. Tempat cuci tangan juga sudah tersedia.
“Saat melihat proses belajar mengajar cukup bagus. Semua santri telah menggunakan masker dan bisa menjaga jarak. Saya berharap ini tetap dijaga agar pandemi cepat berlalu,” ujar LaNyalla, Ketua DPD RI, Kamis (15/10/2020).
Dalam kesempatan itu, LaNyalla juga menerima aspirasi dari Ketua Yayasan Ponpes Al Iman, Babadan Ponorogo KH Zulkarnain. Dikatakan, selama ini pelaksanaan protokol di ponpes menggunakan dana swadaya dari yayasan. “Kami berharap ada campur tangan pemerintah dalam pengadaan alat rapid test, masker, hand sanitizer dan fasilitas lainnya,” ujar Kiai Zulkarnain.
“Selain itu, masih ada perbedaan kebijakan antara Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan Provinsi. Kemenag memberi ijin kegiatan belajar tatap muka. Tetapi Dinas Pendidikan tidak memberi ijin,” tambahnya.
Menanggapi keluhan mereka, LaNyalla berkomitmen untuk meneruskan dan menyampaikannya ke eksekutif. “Akan kami tindaklanjuti sebagai aspirasi dari pondok pesantren,” tegasnya.
Sebelumnya, LaNyalla juga berkunjung ke pondok pesantren Termas Pacitan. Disambut oleh pengasuh Pondok Pesantren Termas, Kiai Fuad. “Alhamdulillah. Saya melihat proses belajar mengajar sudah cukup bagus dan semoga terus terjaga,” tegas LaNyalla.
LaNyalla juga menyempatkan berkunjung ke KH Lukman, pengasuh dan kerabat ponpes Termas. Dalam kesempatan itu, Kiai Lukman mendoakan LaNyalla kelak menjadi pemimpin yang mumpuni dan amanah. “Semoga Pak Nyalla menjadi pemimpin yang amanah dalam membawa aspirasi daerah,” ujarnya.(ril/bon)