JAKARTA, arekMEMO.com – Kabar gembira datang dari Boyolali, Jawa Tengah. Salah satu varietas unggulan Boyolali yakni kopi berhasil menembus pasar ekspor ke Eropa. Kopi Boyolali diekspor ke Jerman bersamaan dengan kopi Toraja dan kopi Flores-Bajawa.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menilai, tembusnya kopi Boyolali ke pasar ekspor harus menjadi pemacu bagi daerah lain untuk mendorong produk andalannya bisa merebut pasar dunia.
“Tentu ini kabar menggembirakan bagi kita, karena ekspor kopi Boyolali ini adalah untuk kali pertama. Saya berharap agar menjadi pemicu daerah lain untuk meningkatkan kualitas produk andalan agar bisa tembus pasar internasional,” kata LaNyalla, Jumat (5/3/2021).
Yang membuat bangga mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu, di tengah pandemi Indonesia mampu memproduksi kopi dengan kualitas internasional. Apalagi, sejauh ini produk kopi memberi sumbangsih tak sedikit bagi negara. “Saya yakin akan menghidupkan kembali perekonomian nasional. Kita adalah produsen terbesar di dunia. Saya berharap kita mampu menembus lima besar eksportir kopi di tingkat global,” kata LaNyalla.
Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia berada di peringkat sembilan eksportir kopi dunia. Dengan terus tumbuhnya produk dengan kualitas unggulan, alumnus Universitas Brawijaya Malang itu yakin target lima besar eksportir dunia bisa dicapai.
“Saya juga minta agar ekspor kopi dimaksimalkan untuk varian, rasa, packaging serta aroma dan olahan kopi agar memiliki daya jual yang lebih tinggi,” papar LaNyalla.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Kementerian Perindustrian, Indonesia merupakan negara penghasil biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam dan Kolombia. Pada tahun 2019, produksi biji kopi Indonesia mencapai 729,1 ribu ton dengan nilai ekspor USD610,89 juta. (ril/bon)