
arekMEMO.Com – :Siapa Imam Al-Bukhari, atau lebih lengkapnya Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari?
Beliau adalah ahli hadis terkemuka yang lahir di Bukhara, Uzbekistan, pada 13 Syawal 194 H atau 21 Juli 810 M.
Dikenal sebagai Amirul Mukminin fil Hadits, yang berarti “Pemimpin Orang-orang Beriman dalam Ilmu Hadis”.
Imam Bukhari menghabiskan 16 tahun untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadis shahih, dengan mengunjungi berbagai kota dan menemui ribuan perawi.
Karyanya yang paling terkenal adalah ‘Shahih Bukhari’ memuat 7.275 hadis shahih dan dianggap sebagai salah satu kitab hadis paling otentik dalam Islam.
Beliau wafat pada 1 Syawal 256 H atau 1 September 870 M di Khartank, Samarkand.
Selain ‘Shahih Bukhari’, karya terkenal lainnya dari Imam Al-Buchari adalah ‘Adabul Mufrad’.
Guru beliau Ali ibn Al Madini, Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma’in, dan sekian lagi.
Selain itu, Imam Bukhari dikenal karena kecerdasannya, ketekunannya, dan kemampuannya dalam menghafal hadis. Beliau juga dikenal sebagai ulama zuhud dan wara’, serta memiliki kemampuan dalam bidang fiqih.
Nah, begitulah informasi yang saya peroleh dari Meta AI.
Lantas, siapakah Sukarno, atau lebih lengkapnya Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno ?
Saya kira sudah banyak yang tahu, bukan saja warga negara Indonesia –setidaknya orang-orang yang berpendidikan dan berusia dewasa– namun juga rakyat di negara-negara yang (pernah) tergabung dalam Gerakan Non-Blok, juga beberapa negara besar di dunia.
Beliau Presiden Pertama Republik Indonesia yang menjabat sejak tahun 1945 hingga 1966. Lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur, dan berpulang pada 21 Juni 1970 di Jakarta.
Bung Karno (demikian nama populer beliau), dikenal sebagai tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan merupakan salah satu pendiri Republik Indonesia. Beliau, juga dikenal sebagai orator ulung yang memiliki peran penting dalam mengembangkan konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Selain itu Bung Karno dikenal sebagai
Pemimpin Besar Revolusi Indonesia dan memiliki peran vital dalam mengembangkan konsep nasionalisme Indonesia.
Salah satu karya literasi Bung Karno yang terkenal adalah ‘Di Bawah Bendera Revolusi’.
Bertepatan dengan dimulainya Tahun Baru Islam 1447 H (27 Juni 2025), di Balai Budaya Surabaya, diselenggarakan performance Imam Al-Buchari & Sukarno dalam bentuk tablo teater dan musik, menggambarkan perjalanan Presiden Pertama Indonesia itu mengunjungi Uzbekistan pada tahun 1956.
Pertunjukan ini diselenggarakan oleh Yayasan Taut Seni, dan disutradarai Ahmad Fauzi dan Valikhon Umarof. Lho, kok ada nama asing : Valikhon Umarof?
Ini memang pertunjukan kolaborasi antara para pekerja seni Indonesia dengan seniman-seniman Uzbekistan.
Selain Valikhon Umarof, terlibat juga Guzaloi Soliy, Sunatillo Kasokov, Javlon Jomonov, Golbahor Mamedova, dan sejumlah sosok lain dari Uzbekistan.
Sedangkan dari Indonesia yang terlibat, di antaranya: Deka Agus Saputra (memerankan Sukarno), Mohammad Afizal (dr. Sukirman), Achmad Ridwan Fadjri (dr.Leimena), Ayu Ratna Sari (Garnasih), Utami Ayuningtyas (Fatmawati), dan sejumlah seniman dan team produksi pendukung.
O ya, koncoku, Heri Lento koreografer dari Surabaya, ikut mendukung sebagai Ketua Team Kerja Surabaya.
Pertunjukan di Uzbekistan terselenggara pada 16, 18, 20 November 2024 di beberapa kota di negara bagian di bekas Uni Soviet tersebut.
Sedangkan di Indonesia berlangsung pada 15 April 2025 di Gedung Kesenian Jakarta dan pada hari di atas di lokasi sebagaimana saya informasikan.
Pertunjukan yang berlangsung 1 jam di gedung tersebut, penontonnya memenuhi kapasitas 700 kursi.
Selain Ibu Rini Indriyani istri Walikota Surabaya Eri Cahyadi, ikut juga menyerahkan buket bunga kepada para pendukung performance ini di panggung selepas pementasan : Ibu Tri Risma Harini mantan Walikota Surabaya dan mantan Mensos.
Tiba-tiba saya teringat: lho ini kan “Bulan Bung Karno” – 1 Juni Hari Lahir Pancasila, 6 Juni 1901 Hari Lahir Bung Karno, dan 21 Juni 1970 berpulangnya Bapak Proklamator Bangsa Indonesia itu. (Amang Mawardi)