SURABAYA, arekMEMO.Com – Perekonomian Jawa Timur Tahun 2022 yang diukur berdasarkan Produk Domestk Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2.730,91 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp 1.757,82 triliun. Ekonomi Jawa Timur tahun 2022 meningkat sebesar 5,34 persen (c-to-c).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timr, Dadang Hardiwan menyebut dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh sebesar 19,47 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Luar Negeri yang tumbuh sebesar 9,23 persen.
“Ekonomi Jawa Timur Triwulan IV-2022 dibandingkan Triwulan IV-2021 meningkat sebesar 4,76 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Lainnya yang tumbuh sebesar 12,35 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonproft yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 7,80 persen,” katanya, Senin (6/2/2023).
Ekonomi Jawa Timur Triwulan IV-2022 dibandingkan Triwulan III-2022 mengalami kontraksi sebesar 0,71 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh sebesar 7,22 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh sebesar 11,47 persen.
Sementara perekonomian Jawa Timur secara y on y triwulan ke 4 tahun 2022, tumbuh positif 4,76 persen, sedangkan pertumbuhan nasional 5,01 persen. Secara kumulatif tahunan (c to c), pertumbuhan Jawa Timur sebesar 5,34 persen dan nasional 5,31 persen.
Meningkatnya pertumbuhan produksi barang dan jasa tahun 2022 menunjukkan kuatnya trend pemulihan ekonomi Jawa Timur di tengah hantaman berbagai isu global dan kenaikan harga BBM. Kerja berbagai stimulus perekomian pemerintah mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Ekonomi Jatim Tahun 2022 ditopang oleh : 1. Industri pengolahan dengan share 30,60 persen dan pertumbuhan c to c sebesar 6,28 persen. 2) Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan share 18,67 persen dan pertumbuhan c to c sebesar 6,87 persen. 3. Pertanian, kehutanan dan perikanan dengan share 11,11 persen dan pertumbuhan c to c sebesar 1,79 persen
Jika dilihat dari sisi Pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) dan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) memiliki peran terbesar, masing-masing 59,53 persen dan 27,15 persen. PKRT tumbuh positif secara c to c sebesar 6,03 persen, demikian juga PMTB tumbuh positif 5,41 persen. Sementara itu, komponen Impor menunjukkan pertumbuhan tertinggi, dengan tumbuh sebesar 15,47 persen.
Pertumbuhan (c to c) tertinggi komoditas Impor Non Migas LN Tahun 2022 : 1. Pupuk, sebesar 49,32 persen. 2. Ampas / Sisa Industri Makanan, sebesar 22,84 persen. 3. Plastik dan Barang dari Plastik, sebesar 15,57 persen. (kar)