SLEMAN, ArekMEMO.com – Acara Dolan Bareng (Dolbar) Ikatan Keluarga Alumni Tujuh Dua (IKAJUA) Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua (SMPN 2) Jember, Jawa Timur, hari ketiga, diagendakan mengunjungi Taman Tebing Breksi.
“Tebing Breksi ini mirip Garuda Whisnu Kencana (GWK), di Bali,” kata drg Nurhasa, peserta dolbar, yang dibenarkan pemandu wisata, yang menjadi guide, rombongan IKAJUA, Wendy.
Bedanya, jika GWK sudah jadi. Sedangkan Breksi, masih dilakukan pembenahan-pembenahan. Dalam kondisi seperti itu, Breksi, saat ini, memiliki daya tarik tersendiri.
Taman bekas tambang batu, yang berlokasi di Dusun Groyokan, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini, memang menarik untuk dikunjungi.
Beberapa ukiran batu menjadi objek buruan untuk foto kenangan, baik sendiri maupun berkelompok. Bahkan cocok sebagai lokasi pemotretan wedding.
Di antaranya ukiran dalam bentuk wayang dan bagian dari naga.
Keberadaan enam burung hantu menarik perhatian pengunjung. Wisatawan bergantian foto dengan satwa pemangsa tikus ini. Foto dengan burung hantu, bayar seiklasnya.
Waktu yang tepat mengunjungi Breksi, menikmati panorama sunrise (matahari terbit) pagi hari dan sunset (matahari terbenam) petang hari.
Meskipun demikian siang hari pun lokasi ini bagus untuk berfoto. Bahkan dipuncak tebing, banyak yang foto dengan burung-burung buatan.
“Banyak daya tarik untuk foto. Bagus sekali objek wisata ini,” kata dr Rusmijati.
Sebagai bekas tambang, tentu Breksi, amat panas pada siang hari. Karena itu, wisatawan idealnya menyiapkan topi, payung, kacamata, untuk menghidari sengatan matahari.
Rombongan IKAJUA, puas mengunjungi Breksi. Peserta dolbar, nampak sibuk foto baik sendiri maupun berkelompok, karena latar belakang untuk foto, memang yahud.
Kreativitas warga Kelurahan Sambirejo, patut diacungi jempol, karena bisa menyulap areal tambang, menjadi objek wisata menarik bagi para wisatawan.
Untuk menyaksikan sunrise dan sunset, areal tambang itu dipapras, dibuat anak-anak tangga. Foto dengan latar belakang anak tangga itu pun juga ciamik.
Dalam Dolbar IKAJUA, diikuti 45 peserta. Sebanyak 37 orang beradal dari Jember. Sedangkan delapan lainnya dari Jakarta, Surabaya, Bekasi, Gresik, Tuban dan Tulungagung. (rud/bon)