SURABAYA, arekMEMO.Com. Nilai ekspor Jawa Timur Desember 2020 mencapai USD 1,78 miliar atau naik sebesar 10,58 persen dibandingkan November 2020. Nilai tersebut dibandingkan Desember 2019 naik sebesar 3,28 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan, mengatakan, ekspor nonmigas Desember 2020 mencapai USD 1,52 miliar atau naik sebesar 5,97 persen dibandingkan November 2020. Nilai tersebut dibandingkan Desember 2019 turun sebesar 7,80 persen.
“Ekspor migas Desember 2020 mencapai USD 257,06 juta atau naik sebesar 49,06 persen dibandingkan November 2020. Nilai tersebut naik sebesar 260,07 persen jika dibandingkan Desember 2019,” ujar Dadang Hardiwan, dalam konferensi pers melalui live virtual, Jumat (15/01/2021).
Golongan barang utama ekspor nonmigas Desember 2020 adalah lemak & minyak hewani/nabati (HS 15) dengan nilai sebesar USD 170,80 juta, disusul kayu dan barang dari kayu (HS 44) dengan nilai sebesar USD 132,58 juta, serta ikan dan udang (HS 03) dengan nilai sebesar USD 95,19 juta.
Secara kumulatif, selama Januari – Desember 2020, ekspor yang keluar Jawa Timur sebesar USD 19,22 miliar atau turun 5,29 persen dibandingkan Januari – Desember 2019.
Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari – Desember 2020 adalah Jepang mencapai USD 2,81 miliar (dengan peranan 15,38 persen) disusul ekspor ke Tiongkok sebesar USD 2,72 miliar (dengan peranan 14,88 persen) dan ke Amerika Serikat sebesar USD 2,53 miliar (dengan peranan 13,86 persen). Ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN mencapai USD 3,43 miliar (dengan kontribusi sebesar 18,76 persen), sementara ekspor nonmigas ke Uni Eropa sebesar USD 1,43 miliar (dengan kontribusi sebesar 7,81 persen).
Impor Jatim
Sementara, nilai Impor Jawa Timur pada bulan Desember 2020 mencapai USD 2,03 miliar atau meningkat sebesar 13,80 persen dibandingkan November 2020. Angka ini justru turun sebesar 0,80 persen dibandingkan Desember 2019.
Impor nonmigas Desember 2020 mencapai USD 1,72 miliar atau naik 14,21 persen dibandingkan November 2020. Nilai impor nonmigas tersebut mengalami peningkatan sebesar 8,07 persen dibanding Desember 2019.
Impor migas Desember 2020 sebesar USD 310,06 juta atau naik sebesar 11,54 persen dibanding November 2020. Dibandingkan Desember 2019, nilai tersebut justru turun sebesar 31,83 persen.
Golongan barang utama impor nonmigas bulan Desember 2020 adalah golongan barang mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar USD 179,37 juta, berikutnya golongan barang buah-buahan (HS 08) senilai USD 144,17 juta dan golongan barang besi dan baja (HS 72) sebesar USD 143,26 Juta.
Secara kumulatif, selama Januari – Desember 2020, impor yang masuk ke Jawa Timur sebesar USD 19,99 miliar atau turun sebesar 14,36 persen dibandingkan Januari – Desember 2019, yakni sebesar USD 23,34 miliar
Negara asal barang impor nonmigas terbesar selama Januari – Desember 2020 dari Tiongkok sebesar USD 4,98 miliar (29,61 persen), disusul dari Amerika Serikat sebesar USD 1,27 miliar (7,56 persen) dan impor dari Thailand sebesar USD 750,13 juta (4,46 persen). Impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD 2,28 miliar (13,58 persen), sementara impor nonmigas dari Uni Eropa mencapai USD 1,36 miliar (8,11 persen). (kar/mus/bon)