LAMONGAN, arekMEMO.Com – Tepat peringatan hari buruh Senin, (1/5/2023) menyisakan sebuah kenangan cerita bagi mereka mantan buruh yang pernah bekerja di pabrik. Gaji yang pas-pasan dengan target pekerjaan yang tinggi, tidak semuanya bisa dibuat betah oleh keadaan. bahkan sebagian dari mereka pun memutuskan untuk mengakhiri karir buruh dengan mencari batu loncatan.
Tak terkecuali yang dirasakan oleh Khoirul Abidin (30), warga Desa Dampit, Kecamatan Lamongan. Pernah lima tahun bergelut sebagai buruh pabrik di salah satu pabrik sepatu di Gresik, namun membuatnya tak betah bertahan. Gaji minim cukup untuk makan dan transportasi, membuatnya memilih jalan lain.
Dengan sisa tabungan yang terkumpul selama masih menjadi buruh, Irul begitu panggilan akrab lelaki yang kerap bertopi ini nekat untuk berhenti bekerja. Dirinya bertekad untuk membuka usaha kuliner, yakni berjualan pentol bakso.
Tahun 2017 menjadi awal keputusannya untuk membuka usaha jualan pentol bakso, namun tidak seperti yang dibayangkan berjalan mulus. Bulan-bulan pertama masih dirasakan sepi, bahkan sempat tekor berkali-kaki. Hingga mencoba bangkit lagi dan terus berusaha, akhirnya bermodal keuletan, usahannya pun mulai ada pelanggan.
Karena pentol baksonya terbilang enak, usahanya mulai ramai pembeli, selain pelanggan, banyak pengguna jalan yang singgah ke tempatnya jualan. Dengan gerobak kayunya, Irul membuka lapak sejak pagi hari hingga sore hari di bawah pohon asem jawa yang rindang. Tepat di pinggir jalan raya Sugio-Lamongan, omzet Irul bisa mencapai puluhan juta dalam sebulan, “Itu keuntungan bersih saya, bisa sampai 15 juta hingga 20 juta perbulan.” terang Irul dengan senyum senangnya.
Dengan penghasilan sebesar itu selama satu bulan, maka dipastikan penghasilannya jauh ketika dirinya menjadi buruh pabrik, “Wah ya sangat jauh sekali, jika dibandingkan menjadi buruh pabrik. Itu sudah kepotong untuk biaya hidup dan lain-lain, Mas,” tegasnya.
Namun demikian, di momen hari buruh ini, dirinya berpesan kepada mereka yang masih menekuni pekerjaan sebagai buruh pabrik agar tetap betah, selagi belum ada batu loncatan pekerjaan lainnya.”Lebih baik bertahan selagi belum memiliki pandangan pekerjaan lainnya, sambil menambah pengalaman dan nabung sedikit demi sedikit.” imbuh Irul.
Sebelum mengakhiri perbincangannya, Irul juga berharap, supaya jalan dan keputusan untuk berani membuat sesuatu berubah baik akan dijadikan inspirasi bagi lainnya. Karena apa yang ditempuhnya selama ini menjadi sebuah pengalaman berharga bagi dirinya, atau mungkin orang lain. “Selagi mau berusaha dan berani berspekulasi, saya yakin kita akan menemukan hasil yang maksimal.” pungkasnya. (harsak).