SURABAYA, arekMEMO.Com – Sembilan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) semester 6 dari beberapa prodi, melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang sekarang disebut BBK 3 (Belajar Bersama Komunitas) di kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.
Sembilan mahasiswa tersebut adalah Yuliana Maharani (Ekonomi dan Bisnis S1- Ekonomi Islam), Fayeza Sendhang Tsarreswara (Manajemen Kedokteran Hewan), Aisya Anabela (Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Catarina Putri Amelia (Sains dan Teknologi Matematika), Adhimas Wahyu Triwidyo Rasongko (Ilmu Budaya dan Sastra Indonesia), Janet Ajeng Pratiwi ( Perikanan dan Akuakultur), Muhammad Sayvyid Daffa Kurniawan (Kelautan Perikanan dan Teknologi Hasil Kelautan), Putri Pandansari (Perikanan Vokasi dan Teknologi) dan Elfira Nanda Virgyta Saputra (Radiologi Pencitraan).
Pelaksanaan BBK 3 tersebut berlangsung selama 1 bulan, dengan merangkum program kegiatan bidang kesehatan dan pendidikan, melalui program Rehabilitasi Anak Inklusi Melalui Seni (Motorik Halus dan Kasar), dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi warga setempat.
Demikian penjelasan yang disampaikan oleh Muhammad Sayvyid Daffa Kurniawan, atau yang akrab dipanggil Daffa.
Mahasiswa Kelautan Perikanan dan Teknologi Hasil Kelautan ini mengungkapkan, bahwa KKN BBK 3 ini diawali sejak 8 Januari hingga 3 Februari 2024 mendatang.
“Selama 1 bulan ini kita ada kegiatan BBK meliputi empat bidang yaitu pertama bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang ekonomi dan bidang lingkungan. Dari keempat bidang ini, di hari ini semuanya dikolaborasikan jadi satu, bernama snack yaitu sekunder new environment, artinya lingkungan yang baru,” terangnya.
Daffa menjelaskan bahwa tema lingkungan itu banyak, pihaknya bekerjasama dengan dinas-dinas Pemkot Surabaya seperti dinas ketahanan pangan dan pertanian.
“Jadi yang pertama kita minta beberapa tanaman toga untuk penanaman di sini. Yang kedua ketika anak-anak berkebutuhan khusus ini menyelesaikan pot yang dia cat, barulah tanaman toga tersebut kita tanam di dalam pot hasil kreativitas anak-anak inklusi,” sambungnya.
Untuk sektor pendidikan, kita ajak berkreasi untuk menyalurkan bakatnya sebagai pelukis. Anak-anak inklusi ini bisa mengekspresikan jiwanya lewat lukisan, sementara wali murid dan warga sekitar bisa cek kesehatan gratis.
“Setiap hari Minggu di Simomulyo Baru ini ada car free day di lapangan SCTV. Dari acara ini kita bisa mengekspresikan beberapa karya dari anak-anak yang melukis dengan tanaman toga untuk dijual. Jika mendapatkan insentif bisa diberi ke yayasan kembali,” tukasnya.
Daffa bersyukur BBK 3 minggu ketiga atensi masyarakat Simomulyo Baru sangat menyenangkan. Berbagai kegiatan yang dilakukan, mulai dari IKD (KTP manual jadi elektronik), cek kesehatan, pendidikan hingga mengumpulkan UKM, mendapatkan apresiasi dari masyarakat.
“Di Pemkot Surabaya ini ada SSW Alpha, jadi semua permohonan apa pun dari satu pintu, satu website. Targetnya sudah dapat sekitar 1500 anak dan wali murid, di minggu keempat ini ada expo di kecamatan untuk mempersatukan hasil dari BBK selama 1 bulan ini. Disamping pameran, kita juga ada kegiatan pentas seni dari anak-anak mahasiswa Unair. Ada beberapa sponsor untuk membantu pelaksanaan BBK ini, CSR PT Sampoerna, Djarum dan lainnya,” paparnya.
Daffa mengakui bahwa di wilayah Kecamatan Sukomanunggal ini lebih banyak warga berusia produktif, karena itu banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan bersama-sama. Seperti olahraga, maupun beradaptasi melalui kegiatan membuat produk yang bisa dijual di toko kelontong.
Daffa berharap agar semua program yang sudah dituangkan oleh mahasiswa ini bisa berkelanjutan, dengan penanggung jawab Karang Taruna, RT RW dan warga yang lain.
Daffa menambahkan, disamping melakukan kegiatan, Daffa bersama teman-teman mahasiswa Unair ini juga membuat tempat penanaman toga di depan balai RW dan juga merenovasi balai RW yang sudah banyak mengalami kerusakan.(faiz/*)