SURABAYA, arekMEMO.Com – Nilai ekspor Provinsi Jawa Timur September 2023 senilai USD 1,88 miliar atau meningkat sebesar 10,47 persen dibandingkan Agustus 2023. Akan tetapi nilai tersebut jika dibandingkan dengan September 2022 justru mengalami penurunan sebesar 9,90 persen.
“Ekspor nonmigas September 2023 mencapai USD 1,76 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 3,28 persen dibandingkan Agustus 2023. Nilai tersebut dibandingkan September 2022 turun sebesar 10,31 persen,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Zulkipli, dalam Berita Resmi Statistik Jatim, Senin (16/10/2023).
Sedangkan, lanjutnya, ekspor migas September 2023 mencapai USD 123,93 juta atau mengalami peningkatan sebesar 8.323,04 persen dibandingkan Agustus 2023. Namun nilai tersebut justru mengalami penurunan sebesar 3,69 persen jika dibandingkan September 2022.
Sementara, nilai impor Provinsi Jawa Timur September 2023 mencapai USD 2,48 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 5,21 persen dibandingkan Agustus 2023. Nilai tersebut dibandingkan September 2022 justru mengalami penurunan sebesar 12,06 persen.
Impor nonmigas September 2023 mencapai USD 1,84 miliar atau mengalami penurunan sebesar 6,77 persen dibandingkan Agustus 2023. Nilai tersebut dibandingkan September 2022 turun sebesar 7,59 persen.
Impor migas Agustus 2023 mencapai USD 0,63 miliar atau meningkat sebesar 68,19 persen dibandingkan Agustus 2023. Nilai tersebut justru mengalami penurunan sebesar 22,93 persen jika dibandingkan September 2022.
Menyinggung neraca perdagangan Jawa Timur selama bulan September 2023 kembali mengalami defisit yaitu sebesar USD 597,32 juta. Hal ini disebabkan adanya defisit nilai perdagangan baik pada sektor nonmigas maupun sektor migas.
Adapun defisit perdagangan pada sektor migas mencapai USD 508,95 juta. Sedangkan nominal defisit perdagangan di sektor nonmigas sebesar USD 88,36 juta. “Kondisi ini membuat sektor migas dan nonmigas perlu peningkatan kinerja agar neraca perdagangan Jawa Timur dapat berubah menjadi surplus,” pungkasnya. (kar)