LAMONGAN, arekMEMO.Com – Konsep Pendidikan Merdeka Belajar yang dicanangkan pemerintah pusat sepertinya masih jauh dari angan. Sebuah sekolah dasar negeri di Kabupaten Lamongan mengalami kerusakan parah, akibatnya siswa belajar dalam satu ruangan yang disekat untuk dijadikan dua ruang kelas.
Kondisi sekolah dasar Negeri 2 Gintungan, Kecamatan, Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur empat ruangan kelasnya rusak dan nyaris roboh, sehingga tak bisa ditempati siswa dan guru untuk proses belajar mengajar.
Kondisi ini sudah berlangsung kurang lebih tiga tahun terakhir. Tembok yang retak, plavon yang jebol serta kusen jendela yang rapuh mengakibatkan pihak sekolah mengambil keputusan tidak menempatinya, semua demi alasan keselamatan siswa maupun guru.
Demi keberlangsungan proses belajar dan mengajar, terpaksa pihak sekolah menggunakan satu ruangan untuk dibagi menjadi dua kelas. Kelas satu digabung dengan kelas dua, kelas tiga digabung bersama dengan kelas empat, begitu selanjutnya kelas enam digabung satu dengan kelas lima.
Menurut Sutrisno, salah satu guru kelas menjelaskan, untuk menyekat ruangan kelas, pihak sekolah hanya bisa menggunakan lemari kayu sebagai batas kelas. “Kita bisanya sekat kelas ini dengan menggunakan almari tempat menyimpan buku.” ujar Sutrisno.
Kondisi ini jelas dirasakan siswa sangat tidak nyaman, seperti halnya yang disampaikan oleh seorang murid Dinda, bahwa mereka tidak fokus karena saat pelajaran berlangsung suara dari kelas sebelah mereka mendengarnya.”Sehingga saya sangat bingung mencerna materi yang disampaikan oleh guru kami.” ujarnya.
Dengan kondisi ini siswa sekaligus para guru dan kepala sekolah berharap supaya pemerintah peduli untuk segera melakukan perbaikan. Atau membangun ulang kondisi bangunan yang rusak parah tersebut, hal ini supaya murid bisa mendapatkan haknya untuk belajar dengan nyaman, sekaligus bisa mewujudkan merdeka belajar.(harsak)