SURABAYA, arekMEMO.Com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat ekonomi Jawa Timur Triwulan I-2023 terhadap Triwulan IV-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 1,02 persen (q-to-q).
Statistisi Ahli Madya Koordintator Tim Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Jawa Timur, Ir. Nurul Andriana, menyampaikan bahwa dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh sebesar 14,29 persen.
Secara kuartalan, ekonomi Indonesia triwulan I-2023 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,92 persen (q-to-q).
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 3,74 persen,” katanya dalam Rilis Berita Statistik, Jumat (05/05/2023).
Sedangkan ekonomi Jawa Timur Triwulan I-2023 terhadap Triwulan I-2022 meningkat sebesar 4,95 persen (y-on-y). Secara nasional triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 tumbuh sebesar 5,03 persen (y-on-y).
“Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas yang tumbuh sebesar 19,39 persen,” ungkapnya
Dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 9,47 persen,’ paparnya.
Secara struktur, kata Nurul, lapangan usaha industri pengolahan mendominasi struktur ekonomi Jawa Timur pada Triwulan I-2023 dengan kontribusi sebesar 31,00 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) dengan kontribusi sebesar 60,62 persen.
Diterangkan, perekonomian Jawa Timur tumbuh Triwulan I-2023 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp712,63 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 448,95 triliun.
“Sementara perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 mencapai Rp 5.071,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp2.961,2 triliun,” pungkasnya. (kar)