ADA menu baru di Sate Kambing Pak Kuwat Moro Lego di Jl Pangeran Antasari Tulungagung, yaitu gule bakar. Menu baru ini ternyata jadi buruan pecinta kuliner, terutama dari Tulungagung dan luar kota. Apalagi, memakai daging kambing muda. Waow, yummy..! Harganya pun terjangkau kantong pengunjung, satu porsi dibandrol Rp 20 ribu.
Gule bakar ini melengkapi menu yang sudah ada seperti gule, krengsengan, rica-rica, iga bakar dan lain-lain. Pada prinsipnya, gule bakar itu gule yang sudah matang diambil dagingnya kemudian ditusuk-tusuk lalu dibakar. Kuahnya, tetap memakai gule.
“Gule bakar, malah terasa lebih gurih dan beraromah sedap. Gule bakar dan sate kepala kambing hampir sama,” tutur Sunarto, Manajer Sate Kambing Pak Kuwat.
Pemilik Kedai Sate Pak Kuwat, sesuai namanya adalah Kuwat yang sehari-hari bekerja sebagai ASN di Pemkab Tulungagung. Sebagai manajer sate, Sunarto mengaku memulai bekerja tahun 1991.
“Pak Kuwat pemilik Sate Pak Kuwat orangnya masih muda. Merintis kuliner sate mulai dari belum terkenal sampai seperti sekarang ini, karena mengedapankan pelayanan. Disamping itu, rasa harus tetap alias tidak boleh berubah dan kambingnya harus muda serta dagingnya fresh,” tutur Sunarto.
Saat pandemi, seperti kebanyakan usaha kuliner lain omset penjulan turun hingga 50 persen. Karyawannya yang berjumlah sekitar 30 orang, saat pandemi bekerja secara shif. Dalam sehari dibagi dua shif.
Dalam satu hari, memotong kambing muda tiga sampai lima ekor. Tergantung jumlah pengunjung. Sate Pak Kuwat, hanya punya cabang di Jl Teuku Umar Tulungagung.
Disamping menu baru, tempatnya sekarang lebih luas. Bahkan, sekarang ada VIP Room atau ruang khusus keluarga. “Di sini kami menyewa lahan dari PT KAI, yang setiap lima tahun sekali izinnya harus diperbarui. Kalau dulu tempatnya di pojok Jl Antasari, sekarang tempatnya di tengah. Bahkan, tempat ini lebih representatif,” tutur Sunarto.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Tulungagung, wajib untuk coba kuliner Warung Sate Kambing Moro Lego Pak Kuwat ini. Sebab, Sate Pak Kuwat memiliki ciri khas bumbu kecap yang kuat, tentunya berbeda dengan lazimnya sate yang menggunakan bumbu kacang.
Bumbu kecap dengan campuran rempah ini memang khas, ditambah sedikit taburan irisan bawang merah dan cabai matang. Sudah banyak pelancong yang berkunjung ke Tulungagung sengaja mampir ke Sate Pak Kuwat Moro Lego untuk merasakan sensasi kenikmatannya. Itu sebabnya warung sate ini tak pernah sepi pengunjung, terutama di akhir pekan.
Warung yang berdiri 1991 sejak berlokasi di pojok, sebelah kiri pintu masuk Stasiun Tulungagung sampai sekarang di tengah, buka mulai pagi dan tutup pukul 21.30 WIB.
Pesan Sunarto, bagi wisatawan yang berkunjung ke Tulungagung, wajib untuk coba kuliner Warung Sate Kambing Moro Lego Pak Kuwat. (cak kar)