SUMBA TENGAH, arekMEMO.com – Pemerintah terus menggenjot ketahanan pangan dengan membangun food estate di sejumlah daerah. Salah satu kawasan yang dijadikan food estate adalah Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menilai pembangunan food estate ini sebagai wujud ketahanan pangan berdasarkan zonasi.
“Food Estate di Sumba Tengah merupakan wujud benteng pertahanan pangan untuk wilayah Indonesia Timur. Tentu zona kawasan ini memudahkan pemerintah mendistribusikan pangan untuk seluruh masyarakat Indonesia,” kata LaNyalla saat meninjau lokasi food estate di Kecamatan Katiku Tana, Sumba Tengah, Selasa (23/3/2021).
Dalam kunjungannya LaNyalla didampingi Senator asal NTT Asyera RA Wundalero, Senator asal Lampung Bustami Zainudin dan Fachrul Razi, Senator asal Aceh itu, disambut Bupati Sumba Tengah Paulus Sekayu Kaligubu Limu dan jajaran pimpinan Forkopimda.
Menurut LaNyalla, lumbung ketahanan pangan Kabupaten Sumba Timur merupakan hal yang istimewa. Keberadaannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“34 persen kemiskinan di Sumba Tengah dapat ditekan dengan Food Estate ini. Juga dapat menambah waktu panen dari sekali setahun menjadi tiga kali setahun. Ditambah kedelai atau jagung panen sekali setahun,” tutur LaNyalla.
Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu optimis angka kemiskinan akan jauh lebih berkurang. Pada saat yang sama, Senator Dapil Jawa Timur itu juga menyampaikan keprihatinannya atas musibah ambruknya tanggul Waduk Kirialli di Desa Palanggai Kecamatan Pahunga Lodu, Sumba Timur akibat dilanda banjir.
“Saya meminta agar PUPR segera memperbaiki tanggul tersebut karena keberadaannya sangat vital untuk keberlangsungan hidup petani Sumba. Saya akan mengawal perbaikan tanggul ini,” ujarnya.
LaNyalla berjanji kepada Bupati Paulus untuk mengingatkan janji Presiden Jokowi yang akan membangun bendungan di areal Food Estate tersebut. “Nanti saya sampaikan ke Presiden, agar jadi atensi dan segera direalisasikan,” tuturnya.
Lumbung pangan di Sumba Tengah pernah ditinjau Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyebut alasan memilih membangun Food Estate di daerah tersebut karena jarang sekali panen pangan. (ril/bon)