LAMONGAN, arekMEMO.Com – Universitas Islam Lamongan Unisla berkomitmen untuk mencetak generasi unggul saat mulai Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun akademik 2025/2026. Sebanyak 1227 mahasiswa baru Unisla mendapatkan wawasan kebangsaan sekaligus penguatan akademik sebagai bekal awal mahasiswa menapaki dunia pendidikan tinggi dan menuju Indonesia Emas 2045.

Wakil Rektor II Unisla, Nurul Badriah, menyampaikan bahwa PKKMB bukan sekadar seremonial, melainkan momentum penting untuk memperkenalkan dunia akademik, etika, keterampilan, dan nilai-nilai kebangsaan yang akan membentuk karakter mahasiswa.

“PKKMB ini menjadi titik awal transformasi mahasiswa. Dari usia remaja menuju insan akademik yang lebih matang, siap menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045,” ujarnya, Rabu 10 September 2025.

Menurutnya, Unisla telah mengintegrasikan diri sebagai kampus yang berdampak langsung bagi masyarakat melalui tiga fokus utama: kurikulum berstandar internasional, kurikulum pemberdayaan masyarakat, serta kurikulum berbasis riset. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya dibekali kompetensi akademik, tetapi juga kepekaan sosial dan kemampuan memecahkan masalah di lingkungan sekitar.

“Kami ingin lulusan Unisla berperan aktif menjawab persoalan di masyarakat. Karena itulah kurikulum selalu kami kaji setiap dua tahun melalui Kurikulum OPE agar selaras dengan arah kebijakan pemerintah,” katanya.

Kemudian Rektor Unisla Abdul Ghofur menambahkan, kampus tidak hanya berfokus pada pembelajaran, tetapi juga memiliki visi besar untuk membuka ruang pengabdian internasional. Salah satu program yang sedang disiapkan adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional ke Malaysia, Thailand, dan sejumlah negara Asia lainnya.

“Dari kerja sama dan jejaring yang sudah terjalin, kita akan membuka kesempatan mahasiswa untuk mengikuti KKN internasional. Ini bukan hanya memperluas pengalaman akademik, tetapi juga memberi bekal mahasiswa mengenal budaya, sosial, dan permasalahan masyarakat lintas negara,” ujarnya.

Rektor Unisla optimis, dengan program tersebut lulusan tidak hanya berdaya saing di tingkat nasional, tetapi juga regional dan global. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa masyarakat semakin mengakui eksistensi Unisla sebagai perguruan tinggi yang memiliki visi berdampak luas.

Sementara itu Wakil Rektor III Unisla, Winarto Eka Wahyudi menyampaikan selama dua hari pelaksanaan PKKMB mahasiswa tidak hanya diperkenalkan dengan sistem akademik, tetapi juga dibekali dengan pengenalan organisasi kemahasiswaan, layanan-layanan perguruan tinggi, serta berbagai materi non-akademik.

Menurutnya, Unisla memastikan pelaksanaan PKKMB sesuai dengan instruksi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Materi yang wajib diberikan kepada mahasiswa baru antara lain wawasan kebangsaan, pencegahan radikalisme, anti-perundungan, anti-narkoba, hingga pencegahan kekerasan seksual.

“PKKMB ini berbasis lokalitas dan nilai-nilai khas Unisla, namun tetap mengikuti standar Kemendikbudristek. Kami ingin mahasiswa tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat, peduli terhadap lingkungan sosial, dan siap menjadi agen perubahan,” katanya.

Dengan bekal nilai kebangsaan, keterampilan, dan riset, Unisla optimis mahasiswa barunya akan tumbuh menjadi generasi penerus yang siap memberi kontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia.(Iyan)