GRESIK, arekMEMO.Com – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, mulai mengalihkan dana simpanan persyarikatan dan semua Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dari Bank Syariah Indonesia (BSI), sebagai tindak lanjut kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM).
Sebagai tahap awal, pimpinan dan majelis, lembaga di bawah PDM Gresik, serta pimpinan AUM pendidikan dan kesehatan, mengundang empat pimpinan bank syariah untuk presentasi di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik, Senin (24/6/2024).
Keempat pimpinan bank yang melakukan presentasi adalah Bank Muamalat, Bukopin Syariah (KB Bank Syariah), Danamon Syariah, dan Bank Jatim Syariah.
Melalui pertemuan yang dikemas dalam acara Pra-Konsolidasi Dana Persyarikatan dan AUM PDM Gresik bersama perbankan ini, diharapkan bank-bank syariah yang akan menjadi mitra baru Muhammadiyah mampu memberikan layanan terbaiknya.
“Kita mendengarkan presentasi bank-bank yang akan menjadi mitra baru Muhammadiyah, karena kita akan mengalihkan seluruh dana yang kini masih di BSI. Perkara bank mana yang layak untuk dijadikan mitra, akan kita pertimbangkan setelah mendengar presentasi dari masing-masing bank yang datang hari ini,” ujar Sekretaris PDM Gresik, Yusuf Diachmad Sabri.
Bendahara PDM Gresik, Kiswanto, meminta pimpinan AUM menelaah presentasi yang disampaikan pimpinan bank-bank tersebut untuk menjadi pertimbangan dalam memutuskan skenario pengalihan dana dari BSI.
Tanpa menyebut berapa total nilai dana yang kini tersimpan di BSI, Kiswanto menyebut sedikitnya 26 AUM di Gresik memiliki dana yang kini berada BSI
“Bahkan dalam beberapa hari terakhir, sudah ada AUM yang telah memindahkan dananya dari BSI ke salah satu bank syariah,” tambah Kiswanto tanpa menyebut nama bank dan berapa nilai dana yang dialihkan.
Ditegaskan, PDM tidak akan mengintervensi para pengelola AUM, untuk memilih salah satu bank sebagai pengganti BSI.
Namun ia berharap, AUM memilih di antara bank syariah yang telah melakukan presentasi sebagai modal pertimbangan logisnya.
“Monggo mau milih bank mana saja, silakan, kami tidak akan menentukan dan cawe-cawe. Hanya saja, jangan sampai ada bank lain yang belum diundang PDM untuk presentasi nyelonong ke AUM lalu melakukan transaksi sendiri, itu tidak ideal dari aspek etik,” tandasnya.
Kiswanto juga berpesan agar pengelola AUM tidak menghabiskan dananya untuk disimpan di satu bank saja, tetapi sebaiknya di beberapa bank.
“Itu untuk mengurai risiko, jika terjadi apa-apa terhadap bank bersangkutan. Bahkan sisihkan sebagian dananya, untuk Koperasi SAM milik PDM,” pungkasnya. (oso)