ArekMEMO.Com – Aku merindukan suasana kebangsaan yang telah lama aku rasakan kepergiannya, entah kemana perginya atau sedang mengikuti arus perubahan jaman sehingga tak pernah terdengar lagi suara teriakan semangat juang, apalagi teriakan merdeka, rasa solidaritas tentang keadilan sosial & penghargaan terhadap jasa para pahlawan kita, semuanya seakan-akan ditelan bumi seiring perjalanan jaman yang semakin edan.

Suasananya terasa hening, sepiii diterpa angin sepoi-sepoi dinginnya jiwa-jiwa generasi jaman now, kapan generasi penerus mau bangkitkan jiwa emosinya, tingkatkan rasa cinta tanah air dalam setiap tindakan yang mampu menjadi agen perubahan menginspirasi lingkungannya. Alhamdulillah, hari ini aku sempat menghadiri, memenuhi undangan dari seorang sahabat, diacara memperingati 97 tahun lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam semangat Hari Sumpah Pemuda di makam “Mbah” WR Soepratman, Selasa, 28 Oktober 2025, pukul 15.00 WIB Jl. Kenjeran, Rangkah, Kec. Tambaksari, Surabaya, bersama mereka kami sempat merenung sejenak, menghayati arti sebuah sumpah pemuda.
Ada rasa kerinduan di hari yang bersejarah 𝗦𝘂𝗺𝗽𝗮𝗵 𝗣𝗲𝗺𝘂𝗱𝗮, selasa 28 Oktober 2025 untuk mengenang pahlawan kita beliau bapak 𝐖𝐚𝐠𝐞 𝐑𝐮𝐝𝐨𝐥𝐟 𝐒𝐨𝐞𝐩𝐫𝐚𝐭𝐦𝐚𝐧 (alm), pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, seorang jurnalis, seniman penulis lagu kebangsaan di acara refleksi memperingati 97 tahun lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam semangat hari sumpah Pemuda 2025 sambil mengenang perjuangan W.R. Soepratman untuk kembali mengingatkan generasi muda bahwa kemerdekaan lahir bukan dari perang semata, tapi juga dari pikiran dan karya seorang seniman.
Acaranya memadukan seni, musik, dan pembacaan kisah bersejarah mengenang kembali perjuangan para pahlawan. “Kami ingin makam ini kembali hidup. Tidak hanya ramai setiap 28 Oktober saja, tapi menjadi ruang ziarah intelektual dan spiritual bangsa,” ujar Rudy T. Mintarto ketua panitia. Acaranya meriah di selingi teriakan merdeka ditemani suara rintik-rintik gerimis hujan bikin suasana makin adem. Ada pesan moral ingat wahai anak muda, maju mundurnya negeri yang kita cintai ini berada di atas pundakmu, jangan sampai sedetikpun kau lupakan jasa-jasa para pahlawan yang memerdekakan negeri ini sehingga kita bisa meneguk arti kebebasan, menikmati kemerdekaan seperti sekarang ini.
Acara di mulai pembukaan oleh MC lalu Doa Lintas Iman, pengantar sejarah : Rudy T. Mintarto (Ketua Panitia) menyampaikan pengantar sejarah W.R. Soepratman dan relevansi Sumpah Pemuda di masa kini. Mengajak generasi muda menjaga nilai, semangat, dan cita-cita bangsa. Sambutan Yayasan W.R. Soepratman Pembicara: Budi Harry (Ketua Yayasan W.R. Soepratman) Menyampaikan pengantar sejarah W.R. Soepratman dan relevansi Sumpah Pemuda di masa kini, mengajak generasi muda menjaga nilai, semangat, dan cita-cita bangsa. Fragmen Teatrikal “Sumpah Pemuda” Adegan Kongres diakhiri ajakan kepada hadirin untuk ikut bersumpah.
Salam bahagia, semoga kita @semua tetap dalam lindunganNya, sehat-sehat selalu & semangat menapaki hari esok, kedepannya makin sukses.
🙏𝓐𝓪𝓶𝓲𝓲𝓷, semoga.

