SURABAYA, arekMEMO.Com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat, inflasi year on year (y-on-y) gabungan delapan kota Oktober 2023 sebesar 3,25 persen. Tingkat inflasi month to month (m-to-m)  gabungan delapan kota Oktober 2023 sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,89.

“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, di antaranya  kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,03 persen,” kata Fungsional Statistisi Ahli Madya BPS Jatim, Umar Sjaifudin dalam Berita Resmi Statistik Jatim, Rabu (01/11/2023).

Selanjutnya, kata Umar, menyusul kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,84 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,83 persen. Lalu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,56 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,02 persen; kelompok transportasi sebesar 0,86 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,18 persen.

Kemudian, kelompok pendidikan sebesar 2,11 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,19 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,77 persen. Adapun kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,11 persen.

“Pada level kota, inflasi y-on-y Oktober 2023 tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 5,29 persen dengan IHK sebesar 118,94 dan terendah terjadi di Madiun sebesar 2,41 persen dengan IHK sebesar 114,45. Tingkat inflasi y-on-y Oktober 2023 komponen energi sebesar 0,25 persen, secara m-to-m mengalami inflasi sebesar 0,61 persen,” jelasnya.

Sedangkan tingkat inflasi y-on-y Oktober 2023 komponen bahan makanan sebesar 7,56 persen, secara m-to-m mengalami inflasi sebesar 0,43 persen. (kar)