Cabe, salah satu pemicu inflasi di Jawa Timur (foto : ilustrasi/ist)

SURABAYA, arekMEMO.Com – Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) sebut inflasi Month to Month (m-to-m) gabungan delapan kota Jawa Timur Desember 2023 sebesar 0,29 persen terhadap November 2023. Sementara itu, inflasi Year to Date (y-to-y) dan Year on Year (y-on-y) sebesar 2,92 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Zulkipli, mengatakan pada level kota, inflasi Year on Year (y-on-y) tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 5,08 persen dan terendah di Banyuwangi sebesar 2,15 persen.

” Adapun Indeks Harga Konsumen (IHK) Desember 2023 adalah sebesar 117,59,” ujarnya.

Zulkipli menambahkan, penyumbang utama inflasi menurut kelompok pengeluaran pada inflasi Desember 2023 baik pada bulanan, tahun kalender, maupun tahunan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

“Tiga komoditas utama penyumbang inflasi bulanan Desember 2023 secara tahunan adalah komoditas bahan makanan yaitu beras, cabai rawit dan cabai merah,” kata Zulkipli.

Ia menilai, ada faktor cuaca el nino dan curah hujan yang belum merata yang mengganggu produksi komoditas pertanian tersebut. “El Nino berkepanjangan serta curah hujan yang belum merata mengganggu produksi di beberapa daerah sentra produksi,” ucapnya.

BPS Jatim juga mencatat komoditas dominan penyumbang inflasi dan deflasi secara m-to-m. Cabai merah menjadi komoditas dominan penyumbang inflasi terbesar yaitu dengan persentase perubahan kenaikan harga sebesar 36,22 persen dan andil inflasi sebesar 0,06.

Sementara itu, daging ayam ras menjadi komoditas dominan penyumbang deflasi terbesar yaitu dengan persentase perubahan penurunan harga sebesar 3,22 persen dengan andil deflasi sebesar 0,03.

Selain itu, komoditas dominan penyumbang inflasi dan deflasi secara y-on-y, beras menjadi komoditas dominan penyumbang inflasi terbesar yaitu dengan persentase perubahan kenaikan harga sebesar 20,55 persen dan andil inflasi sebesar 0,83.

Sedangkan, telur ayam ras menjadi komoditas dominan penyumbang deflasi terbesar yaitu dengan persentase perubahan penurunan harga sebesar 9,29 persen dengan andil deflasi sebesar 0,07.(kar)