Sebanyak 1.360 warga menjadi bagian dalam pertunjukan Drama Kolosal Refleksi Perobekan Bendera dengan konsep “Happening Art” di depan Hotel Majapahit Surabaya (Foto: Humas Pemkot Surabaya)

 

SURABAYA, arekMEMO.COM – Layaknya kembali ke masa lampau, suasana Jalan Tunjungan Surabaya dipenuhi “kemelut” aksi memperebutkan Kemerdekaan Negara Indonesia. Sebanyak 1.360 warga menjadi bagian dalam pertunjukan Drama Kolosal Refleksi Perobekan Bendera dengan konsep “Happening Art” di depan Hotel Majapahit Surabaya, Minggu (17/9/2023).
Dikutip dari laman Humas Pemkot Surabaya, memerankan tokoh Bung Karno, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terus memekikkan semangat perjuangan kemerdekaan. Para penonton yang hadir pun hanyut dalam suasana tersebut. Bahkan, saat bendera Belanda dirobek oleh para pemain menjadi bendera merah-putih, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, para penonton turut meneteskan air mata.
“Filosofinya adalah bagaimana rakyat Surabaya mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Dengan gagah berani Arek-Arek Suroboyo merobek bendera warna biru sehingga menjadi warna merah-putih,” kata Wali Kota Eri seusai gelaran Drama Kolosal Refleksi Perobekan Bendera seperti dikutip Humas Pemkot Surabaya.
Tak hanya itu saja, sebagai salah satu agenda rutin tahunan, Wali Kota Eri mengaku bahwa telah mendaftarkan Drama Kolosal Refleksi Perobekan Bendera ke dalam Kharisma Event Nasional (KEN) milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berniat memperluas jangkauan gelaran pertunjukan sejarah di Surabaya hingga di tingkat Internasional.
“Sudah didaftarkan. Jadi yang kita daftarkan adalah ini (drama kolosal perobekan bendera) dan Parade Bunga. Dan nanti Parade Juang 10 November kita daftarkan juga. Semoga nanti semakin banyak yang masuk ke KEN Kemenparekraf selain Festival Rujak Uleg,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan banyaknya unsur yang dilibatkan dalam gelaran tersebut, semakin menambah antusiasme masyarakat yang menyaksikan. Seperti melibatkan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), seniman, komunitas sejarah, pelajar, mahasiswa, paduan suara, hingga kelompok orkestra.
“Jadi setiap tahun berbeda sehingga bisa menarik dan alhamdulillah yang menyaksikan bukan hanya warga Surabaya tapi dari luar Surabaya juga banyak, mancanegara dan tamu hotel banyak yang menyaksikan,” ujarnya.
 Apalagi, dengan hadirnya Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Wali Kota Eri lantas menjelaskan, keberadaan mereka menjadi bukti bahwa masyarakat Kota Surabaya harus mengingat perjuangan para pahlawan dalam memperebutkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
“Maka hari ini kita diajarkan bersatu menjaga Kemerdekaan Indonesia. Semoga semangat perjuangan di Kota Surabaya, semangat Bung Karno, Bung Tomo dan semua pahlawan yang ada di Surabaya dan Indonesia terus meresap dalam setiap hati warga Surabaya,” pungkasnya. (*)