Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono (tengah) dan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai (kanan) (Foto: humasjatim)

SURABAYA, arekMEMO.Com – Jawa Timur  menduduki peringkat pertama dengan jumlah terbanyak nasional untuk siswa lolos masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur SNBP atau Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi tahun ini.

Jumlah siswa yang lolos masuk PTN tanpa tes ini juga meningkat dibanding tahun sebelumnya. Data tahun lalu, jumlah siswa yang lolos jalur SNBP sebanyak 23.477, dan tahun ini meningkat menjadi 24.423 atau mengalami kenaikan sebanyak 946 siswa.

Total, terdapat 100.981 siswa pendaftar SNPB dari Jawa Timur, sebanyak 24.423 siswa lolos SNBP tersebar dalam penerimaan PTN Akademik dan PTN Vokasi. Rinciannya sebanyak 20.237 siswa diterima di PTN Akademik dari 90.292 pendaftar, dan 4.186 siswa diterima di PTN Vokasi dari 10.689 pendaftar.

Dikutip dari Jatim Newsroom, dengan demikian, selama 5 tahun berturut-turut sejak 2020, Jawa Timur berhasil mempertahankan predikat tersebut. Atas capaian itu, Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, secara khusus mengapresiasi dedikasi para tenaga pendidik yang telah mengantarkan siswa/siswinya lulus SNBP, serta memuji semangat belajar dari para siswa/siswi.

“Pencapaian ini mencerminkan dedikasi dari kalangan tenaga pendidik serta semangat belajar yang tinggi dari peserta seleksi untuk mengejar PTN impian mereka masing-masing,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (27/3/2024).

“Terima kasih atas kerja keras yang dilakukan bapak ibu guru karena mampu membimbing siswa lolos dalam penerimaan berbasis prestasi ini dan berhasil mempertahankan posisi Jawa Timur sebagai Provinsi dengan penerimaan PTN terbanyak lima tahun berturut-turut,” imbuhnya.

Pada 2020, Jawa Timur juga menempati posisi pertama penerimaan siswa terbanyak PTN melalui SNMPT (sekarang SNBP) dengan jumlah siswa sebanyak diterima 13.803. Lalu, jumlah siswa Jatim diterima SNMPTN sebanyak 16.998 siswa pada 2021.

Selanjutnya di tahun 2022, sebanyak 17.807 siswa atau 20,15 persen dari total 88.375 pendaftar, diterima terbanyak dalam SNMPTN. Kemudian di tahun 2023, terdapat 23.477 calon mahasiswa baru (camaba) Jatim yang diterima jalur SNBP tahun 2023 dari jumlah 92.790 pendaftar dengan keketatan sekitar 25,30 persen.

Adhy menyebut, torehan prestasi ini juga tidak terlepas dari peran Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, yang selama 5 tahun kepemimpinannya berkomitmen penuh dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim. Komitmen tersebut terwujud dalam program Jatim Cerdas yang masuk dalam visi Nawa Bhakti Satya.

“Di era kepemimpinan Gubernur Khofifah, beliau memprioritaskan peningkatan kualitas pendidikan di Jatim. Sebab kita sadar siswa/siswi di Jatim merupakan generasi penerus yang akan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Komitmen atas peningkatan kualitas pendidikan tersebut tercermin dalam alokasi anggaran untuk pendidikan di Jatim. Sejak 2019, alokasi anggaran pendidikan APBD kepada lebih dari 4.000 SMA, SMK, dan SLB berhasil meningkatkan kesejahteraan guru dan siswa.

Selain meningkatkan kesejahteraan guru, Pemprov Jatim juga memfasilitasi pengembangan kualitas para guru di Jatim melalui program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

Program tersebut berupaya meningkatkan kompetensi pendidik dalam kegiatan belajar, mengajar dan berkarya untuk mendukung terciptanya inovasi pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dengan mengedepankan pemanfaatan platform teknologi.

“Bahkan tahun lalu, Jawa Timur menerima penghargaan sebagai provinsi dengan pendaftar terbanyak dalam Gebyar Pembelajaran Berbasis TIK (pembaTIK) Se-Indonesia,” imbuhnya.

Selain itu terdapat pula program SMA Double Track yakni kurikulum yang menggabungkan pola pembelajaran SMA dengan SMK. Sistem ini dikemas seperti ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh para siswa.

Melalui SMA Double Track, para siswa selain mendapatkan pendidikan akademik juga dibekali keterampilan khusus yang berguna di dunia kerja atau berwirausaha. Dengan demikian program ini digadang-gadang bisa menurunkan angka putus sekolah yang diakibatkan keterbatasan ekonomi. Sebab di sela aktivitas belajarnya para siswa bisa berkarya yang akan meningkatkan kesejahteraannya.

“Semua program dan dukungan dari Pemprov Jatim ini semata-mata untuk menyiapkan generasi emas yang kelak akan memimpin tonggak pembangunan Indonesia. Dari Jawa Timur untuk Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, capaian ini tak lepas dari program Jatim Cerdas yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya yang menjadi program unggul Khofifah Indar Parawansa semasa menjabat Gubernur Jawa Timur periode 2019 – 2024.

Di mana dalam program ini, prestasi dan peningkatan kualitas pendidikan terus digenjot Pemprov Jatim. Baik siswa maupun guru serta tenaga kependidikannya juga terus berpacu dalam menorehkan prestasinya. Tentunya kita berterima kasih atas kepedulian ibu Khofifah yang begitu tinggi di bidang pendidikan sehingga cita-cita dan harapan orang agar putra dan putrinya mampu berprestasi masuk di PTN.

Di samping itu, Aries juga mengapresiasi kinerja guru BK yang mampu memetakan keketatan dan peluang pilihan para siswa. Sehingga bisa mengantarkan para siswa diterima PTN tujuan.

“Terima kasih atas strategi para guru BK sehingga siswa bisa diterima di PTN tujuan dan sekaligus mengantarkan Jatim menjadi provinsi dengan penerimaan terbanyak SNBP. Saat ini tugas kita mempersiapkan siswa kita yang belum lolos di jalur SNBP agar mempersiapkan diri di jalur tes nanti. Tetap dampingi siswa baik secara akademik maupun psikis dan beri motivasi agar pacuan semangat tetap ada dalam diri siswa,” tuturnya.(*)