JAKARTA, arekMEMO.com – Seorang ibu di Nias Utara, Sumatera Utara, membunuh tiga anak kandungnya lantaran himpitan ekonomi. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti merasa miris atas peristiwa ini.

“Sungguh sangat menyayat hati, ada seorang ibu tega membunuh anak-anaknya yang masih balita karena tertekan ekonomi. Ini tamparan keras bagi kita,” ujar LaNyalla, usai melantik Sekretaris Jenderal DPD RI di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2020).

Adalah MT (30), yang tega membunuh anak-anaknya Rabu (9/12) lalu. Ia membunuh tiga anaknya yang masih balita dengan cara menggorok leher ketiganya ketika sang suami dan anak sulungnya pergi ke TPS untuk ikut Pilkada Nias Utara.

MT bunuh diri usai membunuh ketiga anaknya, akhirnya meninggal dunia, Minggu (13/12). Ia sempat dibawa ke rumah sakit setelah aksi bunuh dirinya digagalkan pihak keluarga. MT meninggal dunia lantaran sakit. “Saya sangat berduka atas pilu keluarga ini. Kemiskinan harus merenggut nyawa anak-anak tidak berdosa, sekaligus sang ibu,” kata LaNyalla.

Kejadian ini harus menjadi perhatian seluruh pihak. Apalagi berdasarkan pengakuan suami MT, keluarga mereka sering hanya makan sekali dalam tiga hari karena kesulitan ekonomi. Anak-anak bahkan kerap hanya makan pisang dan minum air putih saja.

“Hal ini menunjukkan kemiskinan masih banyak dialami masyarakat pedesaan dengan penghasilan di bawah standar atau sangat miskin. Sehingga untuk makan saja mereka kesulitan. Sungguh sangat miris. PR besar bagi pemda,” tutur senator asal Dapil Jawa Timur itu.

Mantan Ketum KADIN Jatim ini mempertanyakan penyaluran bantuan sosial (bansos) oleh Pemda kepada warganya. Peristiwa di Nias Utara itu, dinilai LaNyalla, sebagai salah satu bentuk kurang tepatnya penyaluran bansos, sehingga masih ada warga yang untuk makan saja kesulitan.

“Bantuan jaminan kesejahteraan sosial masih belum tepat sasaran dan perlu dievaluasi. Bupati terpilih Nias Utara punya PR besar membenahi kemiskinan di wilayahnya,” tegas mantan Ketum PSSI tersebut. LaNyalla juga berharap aparatur pemerintahan hingga tingkat paling bawah betul-betul memperhatikan rakyat.

“Para pendamping desa dan kepala desa semestinya lebih jeli dengan keadaan warganya yang kurang mampu. Saya minta hal ini menjadi perhatian penting agar ke depan tidak lagi terjadi peristiwa semacam ini,” ucap LaNyalla.

“Saya meminta para senator untuk memantau ketat program Pemda yang terkait dengan warga miskin. Senator harus turun ke lapangan langsung untuk mengecek warga di dapilnya yang hidup di garis kemiskinan. DPD harus selalu ada untuk rakyat,” tutupnya.(ril/bon)