SURABAYA, ArekMEMO.com – Warning yang disampaikan tiga organisasi dunia, WHO, World Bank dan IMF harus disikapi secara simultan oleh Pelindo III, selaku operator pelabuhan. 

Demikian disampaikan Ketua DPD RI dalam agenda kunjungan kerja ke kantor pusat PT Pelindo III di Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (31/3/2020).

Dalam arahannya, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan,  WHO telah menyatakan bahwa Covid-19 telah menjadi pandemic. Sedangkan World Bank mengingatkan agar semua negara bersiap mengalami penurunan angka pertumbuhan ekonomi. Sementara Dana Moneter Internasional (IMF) menyimpulkan pandemic Covid-19 akan membawa dunia memasuki resesi global. 

“Ini bukan main-main. Harus dihadapi dengan pola berpikir out of the box. Yaitu pola berpikir yang tidak biasa, tetapi tetap jernih, terukur dan cepat serta taktis. Jangan sampai kita terlambat melakukan langkah dan antisipasi. Sebab, Tanjung Perak merupakan salah satu pintu gerbang Indonesia. Sebagai kolektor sekaligus distributor barang dari dan ke Kawasan Timur Indonesia, termasuk Jawa Timur. Jangan sampai posisi strategis ini berantakan karena kita terlambat,” urai LaNyalla. 

Karena itu, lanjutnya, langkah yang harus diambil harus simultan, antara menjalankan protokol penanggulangan Covid-19 dengan protokol siaga resesi global dan penurunan pertumbuhan ekonomi. 

“Karena itu saya sengaja meminta direksi Pelindo III untuk menghadirkan semua stakeholder dari kalangan dunia usaha pelabuhan untuk hadir di sini, agar kita duduk bersama dan menyepakati beberapa langkah yang solutif,” tandasnya. 

“Saya sudah sampaikan kepada Presiden dan Menteri BUMN, agar peran dan keterlibatan swasta justru harus dipacu di saat-saat seperti ini. Anak dan cucu serta cicit perusahaan BUMN harus mengalah. Berhenti dulu. Kencangkan ikat pinggang. Agar arus belanja APBN dan APBD dapat mengalir ke swasta.”

Menurut LaNyalla, tidak ada teori lain. Kalau swasta masih bisa hidup, PDRB masih menyumbang ekonomi makro, maka pertumbuhan ekonomi, khususnya di Jawa Timur masih ada harapan,” imbuh mantan ketua umum Kadin Jawa Timur itu.  

“Pelindo III sebagai BUMN harus seirama dengan semangat pemerintah saat ini, yakni fokus menyelamatkan bangsa ini dari jurang krisis. Lupakan sejenak tugas utama sebagai penyumbang pendapatan negara. Tetapi fokuskan kebijakan kita untuk menyelamatkan tonggak perekonomian nasional kita di tengah wabah Covid-19 ini,” pungkasnya. (bon)