JEMBER, ArekMEMO.com- Untuk meningkatkan kompetensi para guru TPA/TPQ, Pemerintah Kabupaten Jember menggelar bimbingan teknis selama dua hari, 01 – 02 November 2019.
Bimtek ini, menurut Wakil Bupati Jember, Drs. KH. Abdul Muqit Arief, digelar seiring perkembangan metode pengajaran Al Qur’an yang semakin beragam.
Di sisi lain, bimtek ini sebagai salah satu proses pembelajaran yang perlu didapat oleh para guru ngaji maupun guru TPA/TPQ.
“Jangan hanya muridnya saja yang didorong–dorong untuk belajar, gurunya juga membutuhkan belajar,” terang Wabup.
Proses belajar yang dijalani para guru ini untuk mengimbangi berkembangnya metode pengajaran Alquran, yang banyak dan memudahkan seseorang bisa membaca Alquran.
Wabup pun memberi contoh perkembangan pengajaran itu bahkan sampai pada belajar mandiri melalui sebuah aplikasi komputer.
“Meski demikian, belajar langsung ke ustadz itu ada kelebihannya. Salah satunya mendoakan muridnya. Kalau aplikasi kan tidak bisa,” ujarnya.
Metode pengajaran yang berkembang saat ini mampu menyingkat waktu belajar. Jika sebelumnya membutuhkan 6 bulan, sekarang bisa hanya dalam 1 bulan.
Metode pengajaran yang sekarang dikenalkan pada para guru ngaji dan guru TPA/TPQ adalah metode Alimna. Metode ini dikembangkan oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdatul Ulama.
“Metode ini jauh lebih efektif dan jauh lebih menyenangkan bagi anak didik,” kata Wabup di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Jum’at 01 November 2019.
Guru ngaji dan guru TPQ/TPA yang menjadi peserta bimtek ini sebanyak 950 orang. “Semoga Jember mendapatkan berkah Alquran,” harapnya.
Bagi wabup, guru ngaji dan guru TPA/TPQ berperan untuk mewujudkan generasi masa depan yang berdasarkan Alquran. Di Jember, generasi Alquran sangat penting, karena Jember memiliki pesantren yang sangat banyak.(kim/)

Wabup KH Muqit Arief saat membuka Bimtek guru TPA dan TPQ