SURABAYA, arekMEMO.Com – Mendukung pengembangan usaha di sektor perkebunan tebu dan industri gula,  PT Bank   Pembangunan   Daerah   Jawa   Timur   Tbk   (Bank Jatim)   menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Senin (21/11/2022).

Penandatanganan Nota  Kesepahaman  dilakukan  Direktur Konsumer Ritel & Usaha Syariah R Arief Wicaksono dan Direktur PT SGN Suhendri  disaksikan   Direktur   Utama  Bank Jatim  Busrul   Iman,   Kepala   Biro Perekonomian  Provinsi   Jawa   Timur   Iwan serta   Kepala   Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Heru Suseno.

Acara dilakukan di Ruang Bromo Bank Jatim Kantor Pusat Surabaya. Penandatanganan   PKS   ini   merupakan   wujud   kolaborasi   Bank Jatim  bersama   PT SGN yang terimplementasi melalui pemberian kredit kepada petani tebu binaan PT SGN melalui skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau skim kredit  Bank Jatim  lainnya.

Dalam hal ini, PT SGN berperan dalam pemberian rekomendasi petani tebu yang layak menerima kredit sesuai dengan data yang ada. Pemberian   kredit   kepada   petani   tebu   yang   dimaksud   dapat   dimanfaatkan   untuk budidaya tebu  seperti  biaya garap lahan atau biaya operasional serta pemberian kredit  dengan agunan Delivery Order (DO) gula. Kerjasama  ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif untuk perekonomian di Indonesia pada umumnya dan khususnya perekonomian Jawa Timur.

Busrul Iman menyampaikan pihaknya mengakui penyaluran kredit di sektor produkti masih kurang optimal. “Masyarakat memang lebih mengenal Bank Jatim  dengan pembiayaan kredit pegawainya. Hal itu tetap kami optimalkan. Namun ke depan, agar  Bank Jatim  dapat terus tumbuh berkembang mau tidak mau harus diversifikasi ke sektor produktif  salah satunya  adalah pemanfaatan  potensi pembiayaan yang ada di industri gula” jelas Busrul.

“Kami   juga   berharap   dengan   adanya   kerjasama   ini   dapat   dilanjutkan   dengan kerjasama yang   lain, tidak  hanya  terbatas  di   sektor pembiayaan   namun juga  di sektor bisnis yang lain. Misalnya terkait pembayaran atau jasa perbankan lainnya,” katanya.

Ini, lanjutnya,   juga merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Jatim terhadap peningkatan perekonomian Jawa Timur  khususnya di bidang  perkebunan salah satunya pada komoditi tebu. Dalam kesempatan tersebut, Iwan menyampaikan apresiasi kepada Bank Jatim dan PT SGN dalam melaksanakan kerjasama ini. Sehingga kolaborasi antarstakeholder yang   menjadi   terus   digaungkan   dalam   upaya  menigkatkan perekonomian di  Jawa Timur.

Iwan menambahkan, melihat kebutuhan gula secara nasional yang masih ditopang oleh  negara  lain,  hal  tersebut  seharusnya  dapat   menjadi   keunggulan   komparatif Provinsi Jawa Timur,  mengingat Jawa Timur adalah provinsi penghasil gula pasir terbesar di Indonesia dan juga merupakan provinsi dengan jumlah pabrik gula kristal putih terbanyak di   Indonesia.

“Pada   tahun 2020  produksi   gula   pasir Jawa  Timur mencapai   47,24%   dari   total   produksi   nasional.   Dengan   demikian,   Jawa   Timur menjadi barometer dan kunci kebangkitan gula nasional,” tambah Iwan.

Dia berharap pemberian  kredit  kepada  para  petani   tebu   melalui kerjasama   ini dapat mengekspansi usaha  para petani  tebu. Harapannya  PKS ini dapat memberikan maanfaat yang luas bagi petani tebu binaan PT SGN.

Direktur PT SGN Suhendri menjelaskan  Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) atau PTPN Group membentuk entitas tunggal dari 36 pabrik gula (PG) milik tujuh anak usaha PTPN Group, yaitu PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV.

“Pembentukan entitas tunggal ini diberi nama PT Sinergi Gula Nusantara. Pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara merupakan satu dari 88 program Kementerian BUMN 2020-2023, dengan cita-cita meningkatkan produksi gula  untuk menekan ketergantungan  impor dan mengembalikan kejayaan industri gula Indonesia,”  jelas Suhendri.

Suhedri   berharap   PKS   ini   dapat   mempermudah   petani   dalam   hal   pembiayaan. Selain   itu   diharapkan   petani   menerima   suatu   value   yang   dapat   meningkatkan pendapatan petani. “Sehingga dapat mengoptimalkan produksi gula di Jawa Timur   dan   puncaknya   dapat mewujudkan   swasembada   pangan   nasional khususnya   di     sektor gula,”  tutup Suhendri. (kar/mus)