JEMBER, ArekMEMO.com – Dua atlet pencak silat Universitas Jember, Veren Yuliana Saputri dari Program Studi Biologi FMIPA, dan M. Hafid Firhan dari Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis mengukir prestasi di tingkat dunia.

Di ajang “1st World Tapak Suci World Championship” yang digelar di GOR Sritex Solo (1-5/9/2019), Veren  turun di nomor tanding kelas C putri meraih peringkat ketiga sedangkan Hafid  turun di nomor seni kelas trio putra meraih juara kedua.

Havid dan Veven usai menerima pengalungan medali

Kedua pesilat Tapak Suci Universitas Jember ini mewakili kontingen Jawa Timur  bersaing dengan 547 atlet dari 14 negara.

“Kami bersyukur dapat meraih prestasi di tingkat dunia, sebab awalnya sempat grogi bertanding di ajang tingkat dunia,” ujar Veren.

Mahasiswi asli Kencong, Jember ini awalnya sempat tidak percaya dipanggil masuk dalam pemusatan latihan Tapak Suci Jawa Timur sebab di ajang Pekan Olah Raga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2019 Jawa Timur kiprahnya terhenti di level seleksi daerah saja.

Veven dan Havid, pesilat Unej

Dari situlah dia seperti dicambuk untuk berlatih lebih keras lagi. Porsi latihan lima kali seminggu pagi dan sore digeber.

“Alhamdulillah saya mampu juara ketiga. Di semifinal dikalahkan atlet asal Sumatera Selatan karena dia langganan atlet PON,” ujar angkatan 2016 ini.

Veren  puas karena dia mampu mengalahkan atlet unggulan asal Jawa Tengah yang awalnya digadang sebagai juara kelas C putri.

Sementara, Hafid, alumnus SMA Muhammadiyah 3 Jember ini turun di nomor seni kelas trio putra. Sebelumnya dia berlatih di pemusatan latihan di Sidoarjo untuk berlaga di nomor seni kelas ganda putra.

Namun mendekati kejuaraan dunia, salah satu atlet mengundurkan diri hingga pelatih memutuskan Hafid turun di kelas trio putra.

“Awalnya perlu adaptasi lagi sebab bermain di nomor seni membutuhkan kekompakan gerak jurus dengan tandem kita. Nomor seni itu butuh stamina dan konsentrasi tinggi, apalagi saya turun di nomor seni yang memakai senjata, maka jika lengah bukan tidak mungkin terkena sabetan senjata tandem kita,” ujar Hafid yang biasa memegang pisau, sementara dua rekannya membawa clurit dan golok.

Kerja keras Hafid dan kawan-kawannya berbuah manis, peringkat kedua dibawa pulang, sementara peringkat satu diraih tim Yogyakarta, dan juara ketiga diambil tim Jawa Tengah.

Ajang “1st World Tapak Suci World Championship” adalah ajang pembuktian para pesilat Tapak Suci dari seluruh dunia. Kali ini ada 14 negara yang berpartisipasi selain tuan rumah Indonesia, diantaranya Jerman, Mesir, Aljazair, Pakistan, Thailand, Singapura, dan negara lainnya.

Dalam kejuaraan dunia tersebut dipertandingkan 18 nomor kategori olahraga atau tanding (11 putra dan 7 putri) serta 16 nomor kategori seni (8 putra, 7 putri, dan 1 beregu).

            Prestasi keduanya di tingkat dunia mendapatkan apresiasi, salah satunya dari Rektor Universitas Jember Prof DR Moh. Hasan yang langsung memberikan beasiswa bagi keduanya.

“Universitas Jember terus mendukung mahasiswanya yang berprestasi, baik di bidang akademis dan non akademis. Dan semoga capaian prestasi Veren dan Hafid bakal diikuti oleh mahasiswa Universitas Jember lainnya,” tutur Moh. Hasan bangga. (kim/bond)