Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono (tengah) meninjau lokasi banjir di Mojokerto (Foto: Humasjatim)

SURABAYA, arekMEMO.Com – Cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung di Jawa Timur hingga bulan Maret ini berpotensi meningkatkan ancaman bencana hidrometeorologi, baik berupa angin kencang, banjir dan tanah longsor.

Merespons kondisi ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono,  mengimbau kepada segenap masyarakat di Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaannya, utamanya saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

“Sepekan ini, banyak kejadian banjir, angin kencang dan tanah longsor di berbagai daerah. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, agar terhindar dari bencana yang mengancam,” pesannya di Gedung Negara Grahadi,  seperti dikutip Jatim Newsroom, Minggu (10/3/2024).

Seluruh sistem kesiapsiagaan bencana di Jawa Timur, kata Pj Gubernur Adhy, sudah sangat siap guna mengantisipasi potensi bencana tersebut, baik dalam bentuk peralatan maupun pasukan (personel).

Berdasar rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim penghujan diprediksi terjadi pada Januari-Maret 2024.

“Merespons prediksi BMKG ini, Pemprov Jatim dengan kesiapsiagaan penuh, seluruh elemennya utama BPBD, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial,  wajib fast respons dan lakukan langkah antisipasi di masa-masa seperti ini,” ujarnya.

Bencana hidrometeorologi sendiri, sebut Adhy, sudah terjadi di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur. Antara lain, kabupaten dan Kota Mojokerto mengalami banjir, tanggul jebol hingga jembatan putus, kemudian genangan, di Kabupaten dan Kota Probolinggo, Kabupaten Madiun, Magetan dan Ngawi juga terjadi banjir luapan air sungai usai hujan deras.

Pj Gubernur Adhy pun memastikan bahwa beberapa daerah yang dilanda bencana banjir tersebut telah mendapatkan penanganan. “Alhamdulillah sesuai update dari teman-teman di lapangan, kondisi saat ini semua telah surut total dan tidak ada korban jiwa,” ucapnya.(*)