LAMONGAN, ArekMEMO.Com – Dunia Kuliner malam hari di Kota Lamongan semakin berwarna. Sekarang ada idola baru bagi penggemar kuliner, yang ingin mencoba sensasi nikmat pedas gurihnya olahan siput darat, atau populer dengan sebutan bekicot. Bagaimana nikmat sedapnya olahan kuliner bekicot molak-malik ini?

Penjualnya yang punya ide kreatif ini bernama Anita Mardiana Fitriani, 29, wanita asal Bojonegoro yang mencoba keberuntungan dengan jualan bekicot pedas gurih.

Ide bisnisnya muncul ketika ia kerap keliling Kota Lamongan, baik pagi, siang, sore maupun malam hari. Semula hendak membuka usaha warung angkringan. Namun di matanya, ia melihat kenyataan sangat banyak warung yang tumbuh subur di dalam kota.

Niatnya membuka warung itu akhirnya dimentahkan. Dan ia menjelajah di warung-warung maupun kaki lima banyak yang membuka usaha yang sama.

Spontan teringat banyaknya pengepul bekicot di tanah kelahirannya  Bojonegoro. Kemudian ia mencoba untuk menawarkan kuliner yang beda yakni kuliner dari bekicot.

Bahan baku bekicot tidak sulit ia dapatkan. Kemudian dengan segala  pertimbangannya, Anita memilih menyajikan kuliner bekicot wolak-walik dengan cita rasa yang gurih dan lezat di lidah.

Diolah dan diracik dengan bumbu rempah-rempah yang pas, membuat kuliner satu ini menjadi buruan banyak warga yang penasaran dengan cita rasa daging bekicot sawah.

Setiap hari mulai pukul 16.00 WIB  hingga tengah malam, Anita menempatkan lapaknya dibahu jualan di Jalan Basuki Rahmat, tak jauh dari Gedung Lamongan Sport Center, Lamongan.

Di tempat ini,  ia memasak bekicot yang  disajikan dengan dua menu andalan, yakni menu rica-rica bekicot dan bekicot goreng. Bekicot yang diolah dengan bumbu rempah-rempah yang dirahasiakan resepnya itu membuat sensasi gurih dan lezatnya menjadi buruan warga yang penasaran dengan cita rasanya.

“Bumbu matangnya sudah saya olah di rumah. Dan di tempat jualan tinggal menuangkan bumbunya dalan wajan sesuai permintaan pembeli,” katanya.

Ada yang digoreng dan ada yang direbus seperti rica-rica. Soal rasa pedas dan tidak juga tinggal menuangkan sambal dicampur saat dalam  bejana penggorengan.

Harga per porsi Rp 10 ribu, baik goreng maupun rica-rica. Tentu sensasi olahan menu bekicot molak-malik, baik rica-rica maupun bekicot goreng,  akan semakin nikmat jika disantap dengan nasi putih hangat.

Meski baru tiga bulan berjualan olahan menu bekicot, trend pembeli terus meningkat.  Dalam satu hari, bisa menghabiskan daging bekicot,  10 hingga 25 kilogram. “Buka mulai pukul 16.00 hingga pukul 01.00 dini hari,” aku Anita.

Awal buka jualan, kuliner bekicot di Lamongan dirasakan ganjil, aneh karena tidak ada warung di Lamongan yang jual masakan bekicot.

Anda yang penasaran dengan sensasi gurih dan lezatnya olahan bekicot wolak-walik ?  Tak ada salahnya untuk mencoba  mencicipinya langsung ke Jalan Basuki Rahmat, Lamongan.

Si penjual juga menyediakan nasi panas. Di belakang Anita jualan juga digelar lapak, juga ada warung kopi yang  bisa dipakai cangkruk dan makan bekicot di tempat. “Kalau tambah nasi, satu porsi Rp 15 ribu,” katanya.

Pembeli yang ingin membawa pulang, Anita membagi dalam dua kemasan. Untuk rica-rica dimasukkan dalam steorovum mini dan yang bekicot goreng dibungkus dalam pincukan kertas minyak.

Seorang pembeli bernama Reni, 35, mengaku kerap membeli masakan bekicot dalam dua masakan, rica-rica dan gorengan.

Warga  Lingkungan Rangge Lamongan ini membeli untuk dibawa pulang dan dimakan bersama anak dan suami. “Sering beli. Rasanya ngangenin,” kata Reni. (iyan)