BOGOR, ArekMEMO.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa Belanda adalah salah satu mitra penting Indonesia di Eropa. Salah satu mitra strategis di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Di kawasan Eropa, Belanda merupakan mitra dagang Indonesia terbesar kedua. Mitra investasi terbesar pertama, dan mitra pariwisata terbesar keempat.
“Saya menyambut baik kunjungan Sri Baginda yang juga disertai pengusaha Belanda dalam jumlah yang besar,” tutur Presiden Jokowi pada saat Pernyataan Pers Bersama Presiden Republik Indonesia (RI) dengan Raja Belanda di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (10/3).
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa kunjungan Raja Willem-Alexander beserta Ratu Maxima dan delegasi Belanda ke Indonesia adalah yang pertama dilakukan Kepala Negara Kerajaan Belanda sejak 25 tahun yang lalu.
Dan, dalam kunjungan kenegaraan tahun 1995 yang lalu, Raja Willem-Alexander sebagai putra mahkota ikut mendampingi Ratu Beatrix ke Indonesia.
Kepala Negara juga menyampaikan sering bertemu dan melakukan pembicaraan dengan Ratu Maxima dalam kapasitas sebagai Penasihat Khusus Sekjen PBB untuk Urusan Keuangan Inklusif.
Tahun ini, Indonesia merayakan 75 tahun kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. “Di usia 75 tahun, Indonesia terus berusaha menjadi bagian penyelesaian masalah dunia. Berusaha terus berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia. Kita menyaksikan dunia yang dipenuhi dengan ketidakpastian, dunia yang dipenuhi dengan dinamika yang sangat tinggi,” tuturnya.
Ketidakpastian tersebut, menurut Presiden, dapat dikurangi jika negara-negara di dunia melakukan kerja sama yang saling menguntungkan dan yang saling menghormati.
”Perdamaian dan stabilitas dunia dapat tercapai jika negara di dunia melakukan hubungan berdasarkan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah negara lain. Dan saya ingin mengajak Sri Baginda untuk membangun sebuah hubungan yang kuat berdasarkan prinsip-prinsip tersebut,” katanya.
Menurut Presiden, kedua negara telah melakukan penandatanganan berbagai kerja sama antarpemerintah.
”Beberapa kerja sama yang baru yang penting antara lain keberkelanjutan kerja sama dalam isu women, peace, and security, kemudian kerja sama pengelolaan pengendalian penyakit menular,” ujar Presiden.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ada sejumlah kerja sama antarbisnis juga dilakukan dengan nilai yang cukup besar, mencapai kurang lebih USD 1 miliar.
”Saya ingin menyampaikan bahwa kita tentu tidak dapat menghapus sejarah, namun kita dapat belajar dari masa lalu.”
Usai menyampaikan keterangan pers bersama, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana melihat keris yang terdapat dalam kotak kaca. Keris tersebut merupakan benda pusaka yang dikembalikan oleh Pemerintah Belanda kepada Indonesia. (tok/bon)