
arekMEMO.Com – Dari Millbrae hingga Chicago, World Angklung Day 2025 menegaskan bahwa angklung bukan sekadar alat musik, tetapi simbol kebanggaan budaya dan nasionalisme Indonesia. Digelar oleh diaspora melalui Indonesia Lighthouse, acara ini menandai 15 tahun pengakuan UNESCO sekaligus membuka gerbang inovasi digital.

Acara di Mills Theater, Millbrae, 15 November 2025, menghadirkan perpaduan angklung, vokal dan tari Nusantara oleh Angklung Cendrawasih, Angklung GKI San Jose, Sanggar Tari Nusantara, KCBI San Francisco, dan kolaborasi Manshur Angklung dengan Undang Sumarna. Konser ini menjadi ruang edukasi sekaligus pertemuan lintas komunitas.
Budaya Bertemu Inovasi
Di area lobi, pengunjung diajak mengeksplorasi budaya Indonesia, yaitu kuliner, pariwisata, hingga sesi foto bertema tradisi.
Puncak malam ditandai inovasi digital melalui AI Angklung Indonesia (AI Note). Penonton memainkan angklung secara digital, menciptakan harmoni antara tradisi dan teknologi.
“Tradisi bukan untuk ditinggalkan tapi dirayakan dan dikembangkan,” ujar Ari Sufiati. “Ini adalah warisan Indonesia yang bisa dinikmati seluruh dunia.”
Wali Kota Millbrae, Anders Fung, menetapkan November sebagai Bulan Angklung Dunia. Di Chicago, 16 November, Manshur Angklung mengajak pengunjung bermain bersama di Field Museum, memperkuat pesan bahwa budaya Indonesia dapat membangun dialog lintas generasi dan bangsa.
Dubes RI untuk AS menekankan angklung sebagai simbol keberagaman dan diplomasi budaya. Indonesia Lighthouse berkomitmen memperluas program edukasi, kolaborasi kreatif, dan inovasi digital bagi generasi muda.
World Angklung Day 2025 membuktikan bahwa satu instrumen bambu mampu menyalakan semangat nasionalisme, merajut harmoni global dan menjembatani budaya lintas benua.
Penulis : Wak Rokim





