LAMONGAN, arekMEMO.Com – Seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Rohmatul Badiyah menemukan inovasi pada bidang teknologi kesehatan.

Mahasiswa Strata-1 Fakultas Sains dan Teknologi ini berhasil merancang alat pendetekai gejala awal gangguan mental bipolar melalui alat khusus bernama “Bipohear”.

Cara kerjanya cukup sederhana dan terlihat praktis, dengan menitiberatkan frekuensi suara lewat sensor MAX9812 yang terintegrasi dengan mikrokontroler Arduino Nano dan modul Internet of Things (IoT).

Sistem ini mampu merekam, menganalisis, sekaligus menampilkan anomali frekuensi suara percakapan pasien yang menjadi indikator perubahan suasana hati ekstrem pada penderita bipolar.

“Pada pasien bipolar, pergeseran emosi dapat terlihat dari perbedaan frekuensi suara mulai dari fase mania dengan suara lebih tinggi dan cepat, hingga fase depresi dengan nada rendah dan monoton. Alat ini kami kembangkan agar deteksi dini bisa dilakukan secara lebih praktis,” jelas Rohmatul Badiyah, Selasa 7 Oktober 2025.

Dengan bantuan sensor, frekuensi tersebut dapat dicatat secara fisis dan dianlisis, kemudian dibandingkan dengan data referensi ilmiah. Hasil perbandingan inilah yang menjadi dasar untuk menentukan apakah suara yang terekam menunjukkan tanda-tanda terkait gangguan bipolar atau tidak.

“Saya tidak menyangka penelitian ini bisa mendapat perhatian luas. Semoga bermanfaat bagi pengembangan teknologi kesehatan mental di Indonesia,” ujarnya.

Karya ini telah dituangkan dalam karya ilmiah skripsi hingga berhasil lolos di Jurnal Gravity terakreditasi Sinta 3.

Ke depan, pengembangan lebih lanjut diharapkan mampu menghasilkan perangkat yang bisa dipakai klinik maupun keluarga untuk membantu pemantauan pasien bipolar secara mandiri.

Disamping itu, Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) bulan lalu 24 Sèptember 2025 telah menggelar pelantikan dan pengambilan sumpah profesi 168 perawat dan 63 bidan, dimana hal ini merupakan sebuah momentum penting bagi para mahasiswa yang akan segera menapaki dunia professional sesuai bidangnya.

Rohmatul Badiyah dibimbing oleh Uswatun Chasanah, M.Si sebagai pembimbing utama dan Asmaul Lutfi Marufah, M.Si sebagai pembimbing kedua. Karya inovatif ini bahkan terpilih sebagai salah satu karya terbaik universitas ditahun 2025, yang akan diberikan saat Wisuda ke-7.(Iyan)