Bupati Gresik berfoto bersama ratusan guru merayakan HUT IGTKI PGRI ke 75 (Foto: Istimewa)

GRESIK, arekMEMO.Com – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani menyatakan, telah mengalokasikan anggaran tahun 2025 sebesar Rp 7 miliar bagi Ikatan Guru Taman Kanak Kanak Indonesia (IGTKI) yang non-sertifikasi

“Tadi Kadispendik (Kepala Dinas Pendidikan) Pak Hariyanto ngomong ke saya bahwa tahun 2025 ini, terdapat anggaran Rp 7 miliar untuk insentif guru IGTKI non sertifikasi. Ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah, dalam memajukan pendidikan dan kesejahteraan guru,” ujar bupati saat menghadiri acara peringatan HUT ke 75 IGTKI PGRI di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) Jl Jaksa Agung Suprapto.

Gus Yani, sapaan akrab bupati, mengajak para guru untuk menjadikan momentum HUT IGTKI PGRI untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Kabupaten Gresik.

Mantan Ketua DPRD Gresik itu juga menyampaikan usulannya, untuk terus menaikkan insentif para guru non sertifikasi setiap dua tahun sekali. Ia menilai guru TK, maupun PAUD benar- benar punya peranan lebih dalam mengendalikan anak didiknya.

“Guru juga menjadikan sekolah rumah kedua yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi anak anak. Dua tahun sekali dinaikkan tapi dengan melihat kemampuan keuangan daerah, ” tambahnya.

Ketua IGTKI PGRI Kabupaten Gresik Ma’rifah menambahkan, HUT IGTKI PGRI ke 75 mengusung tema “Guru TK bermartabat anak Indonesia hebat mendukung wajib belajar 13 tahun dimulai dari TK”.

“IGTKI PGRI mendukung penuh wajib belajar 13 tahun yang dimulai dari taman kanak-kanak. Selain itu, untuk mengangkat kearifan lokal budaya Gresik akan ada tari sinopsis siwalan nan indah yang akan dibawakan oleh 1.000 guru TK se Kabupaten Gresik,” ungkapnya.

Turut hadir Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Gresik dr. Shinta Puspitasari, Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S. Hariyanto, Kepala Diskominfo Johar Gunawan, Ketua PGRI Gresik Bery Avita Prasetya, Kepala IGTKI PGRI Provinsi Jatim Muji Dwi Sriwilujeng, pendiri dan penanggungjawab Ceria Bocah Indonesia Agus Sukarno serta guru taman kanak-kanak se Kabupaten Gresik. (oso)