Wabup Gresik dr. Asluchul Alif memberikan bantuan untuk nelayan Ujungpangkah yang terdampak cuaca ekstrem.(Foto: Istimewa)

GRESIK, arekMEMO.com – Puluhan nelayan di Desa Pangkah Wetan, Pangkah Kulon, dan Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah, yang terdampak cuaca ekstrem, mendapat bantuan berupa bahan kebutuhan pokok dari Pemerintah Kabupaten Gresik.

Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, usai menyerahkan bantuan menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat, terutama bagi mereka yang terdampak kondisi ekstrem.

“Mudah-mudahan bantuan ini dapat sedikit meringankan kebutuhan sehari-hari nelayan. Kami juga mengimbau agar para nelayan selalu waspada dan berhati-hati, saat menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu,” ujar dr. Alif.

dr. Alif meminta dinas perikanan untuk memperbarui dan memvalidasi data nelayan agar program bantuan dapat lebih tepat sasaran, serta koordinasi dengan Kelompok Pengelola Irigasi Perikanan (Poklina).

Wabup dr. Alif juga menyinggung kebijakan larangan penggunaan jaring cantrang merupakan bagian dari program 100 hari kerja bersama Bupati Fandi Akhmad Yani. Kebijakan ini juga sejalan dengan program Nawa Karsa Gresik Seger, yang bertujuan untuk menjaga ekosistem laut dan keberlanjutan sektor perikanan di Gresik.

Sebagai tindak lanjut dari kebijakan ini, Pemkab Gresik akan membentuk Gabungan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang dijadwalkan akan diluncurkan pada bulan Mei 2025. Pokmaswas ini akan berfungsi sebagai pengawas, dalam memastikan aturan larangan jaring cantrang dipatuhi oleh para nelayan.

Pemkab Gresik juga berencana membentuk Satgas Pesisir, yang bertugas menjaga ekosistem laut dan mengawasi penggunaan jaring cantrang yang berdampak pada hasil tangkapan nelayan tradisional.

“Kami sedang mengupayakan MoU dengan Pemprov Jatim untuk mewujudkan Satgas Pesisir yang melibatkan nelayan. Ini masuk program 100 hari saya bersama Gus Yani. Mudah-mudahan aturan ini dapat segera kami wujudkan,”ungkapnya. (oso)