Wabup Bu Min didampingi Kadis Lingkungan Hidup menunjukkan piagam penghargaan Proklim Kategori Lestari (Foto:Istimewa)

GRESIK, arekMEMO.Com  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik di bawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Aminatun Habibah, kembali meraih prestasi tingkat Nasional.

Kali ini, meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Kategori Lestari tahun 2024. Penghargaan ini  kategori tertinggi setelah Utama, yang sudah pernah  diraih Gresik pada tahun 2023.

Wabup Aminatun Habibah didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Sri Subaidah, serta Lurah Sukorame Ni’mah, menerima langsung penghargaan ini pada Festival LIKE (Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi) yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (9/8/2024).

Bupati  yang diwakili Wabup Aminatun Habibah juga dinobatkan sebagai penerima apresiasi Pembinaan Proklim. Selain  itu, perusahaan pendukung Proklim 2024 juga diberikan kepada  PT Petrokimia Gresik dan Pertamina Lubricant.

Wabup Aminatun Habibah yang akrab disapa Bu Min mengatakan penghargaan ini diberikan ini sebagai wujud nyata upaya pemkab dalam pengendalian perubahan iklim dan memberikan pembinaan dengan baik pada Proklim di Kabupaten Gresik

“Program Kampung Iklim ini merupakan salah satu upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Sehingga nantinya diharapkan masyarakat mampu dan tangguh, menghadapi perubahan iklim secara ekonomi dan pelestarian hidup,” kata  Wabup Bu Min.

Wabup juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi, supaya terus melakukan penguatan kapasitas adaptasi dalam upaya pengendalian dampak perubahan iklim.

“Dengan raihan yang  kita dapatkan hari ini, semoga menjadi motivasi lebih banyak lagi desa maupun kelurahan yang melaksanakan program kampung iklim,” tutupnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Sri Subaidah, menambahkan penghargaan ini tidak lepas dari dukungan Bupati dan Wakil Bupati Gresik serta kontribusi perusahaan untuk kepedulian terhadap lingkungan bisa terlaksana dengan baik.

“Partisipasi perusahaan membuat kampung iklim ini bisa bergerak. Butuh kolaborasi Pentahelik, di antaranya dari masyarakat, pemerintah dan swasta,” jelas Sri Subaidah.

Dikatakan, tahun lalu Gresik mendapatkan Proklim kategori utama saat masih mengusulkan 23 lokasi. Tahun ini menjadi 30 lokasi, dan alhamdulillah tujuh tambahan usulan tersebut diterima dan sudah bersertifikat.

“Karena syarat untuk naik dari kategori Proklim Utama ke Lestari, harus mengusulkan dan membina 10 lokasi. Alhamdulillah tahun ini kita mendapatkan kategori tertinggi yaitu Lestari,” pungkasnya. (oso)